MotoGP

Casey Stoner ungkap Pebalap Tak Konsisten Jelang MotoGP Australia 2022 di Sirkuit Phillip Island

Mantan pembalap Ducati mengungkapkan salah satu penyebab yang membuat pembalap sulit konsisten sepanjang musim adalah Motor yang terlalu canggih.

MOHD RASFAN/AFP PHOTO
Pebalap penguji Ducati asal Australia, Casey Stoner, mengancingkan bajunya sebelum turun pada tes pramusim pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, Selasa 2 Februari 2016. Casey Stoner mengungkap penyebab pebalap tak mampu konsisten sepanjang musim MotoGP. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Casey Stoner mengungkap penyebab pebalap tak mampu konsisten sepanjang musim MotoGP.

Mantan pembalap Ducati mengungkapkan salah satu penyebab yang membuat pembalap sulit konsisten sepanjang musim adalah Motor yang terlalu canggih dengan berbagai perangkat elektroniknya.

Setiap akhir pekan para pembalap disibukkan dengan mencari set-up motor serta settingan elektronik yang paling sesuai dengan kondisi trek.

"Saya pikir generasi pembalap ini telah kehilangan sedikit pemahaman tentang apa yang terjadi di akhir pekan," ucap Stoner disadur dari BolaSport.com.

"Apakah Anda mencoba menghemat ban Anda, apakah Anda mencoba mengatur set-up motor untuk balapan dan lain-lainnya."

"Karena banyak pekerjaan sekarang adalah masalah perangkat elektronik."

Mario Aji Optimis Tatap Moto3 Australia 2022 di Sirkuit Phillip Island

Menurut pembalap yang pernah meraih titel Juara Dunia MotoGP pada tahun 2007 tersebut, perangkat elektronik bukan solusi nyata.

Perangkat elektronik yang disematkan pada motor yang seperti plester yang menutup masalah untuk sementara waktu saja.

"Elektronik bukanlah solusi nyata, ini hanya seperti Band-Aid (plester)," ucap Stoner.

"Ketika saya balapan, saya selalu berkelahi dengan insinyur saya untuk menyingkirkan semua elektronik untuk benar-benar memahami apa yang terjadi dengan motornya."

Casey Stoner juga menyoroti penampilan Quartararo yang melempem.

Setelah jeda musim panas penampilan Quartararo kembali memble karena hanya mencatatkan satu kali podium dan diwarnai dengan satu kali gagal menyentuh garis finish.

Di sisi lain, Bagnaia yang menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak musim ini yaitu enam kali.

Penampilannya bukan tanpa cacat, sejauh ini Bagnaia sudah lima kali gagal mencapai garis finish.

"Quartararo memulai dengan sangat kuat dan mendapat keunggulan poin yang bagus," ucap Stoner.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved