Breaking News

Kakankemenag Mempawah : Sudah Jadi Keharusan Kerukunan dan Moderasi Beragama Mesti Disosialisasikan

Oleh sebab itu, Hasib Arista menjelaskan, sudah menjadi suatu keharusan kerukunan dan moderasi beragama mesti disosialisasikan.

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Dok. Prokopim/Rendra
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, saat membuka sosialisasi moderasi beragama yang dilaksankan FKUB Kabupaten Mempawah di Gedung Serba Guna, Desa Jungkat, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu 12 Oktober 2022. (Dok. Prokopim/Rendra) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mempawah kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama dan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor dan Nomor 8 tahun 2006 di Gedung Serba Guna Lestari Kecamatan Jongkat, Rabu 12 Oktober 2022.

Kepala Kemenag Kabupaten Mempawah Hasib Arista menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kemajemukan yang menjadi realitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berbagai suku, budaya, agama dan bahasa.

Hasib mengatakan banyak kekerasan yang mengatasnamakan agama, pemuka agama dan mereka melakukan perusakan rumah ibadah karena hal yang sepele, ini menjadi pemandangan yang ironis.

"Tentunya kelakuan ini tidak memperlihatkan moderat dalam kehidupan beragama," ujarnya.

Baca juga: FKUB Kabupaten Mempawah Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama

Oleh sebab itu, Hasib Arista menjelaskan, sudah menjadi suatu keharusan kerukunan dan moderasi beragama mesti disosialisasikan.

"Konsep yang harus dimiliki dan dijalankan sebagai prinsip oleh umat beragama agar menjadi penyejuk di tengah masyarakat, yakni: tasamuh (toleransi), tawasud (jalan tengah, sikap moderat) dan tawazun (sikap berimbang/tidak memihak),” paparnya.

Hasib melanjutkan bahwa toleransi ialah konsep yang sangat mulai jika di tinjau dalam agama, karena setiap agama mengajarkan nilai-nilai toleransi, sehingga jika ada yang mengatasnamakan agama mengajarkan perpecahan, sehingga oran tersebut tidak memahami moderasi dalam beragam.

Hasib mengatakan bahwa moderasi ini dapat terus di sosialisasikan di masyarakat untuk meningkatkan keamanan dalam keberagaman dan perbedaan dan saling mengerti keyakinan masing-masing.

"Kita selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk dapat mengambil peran untuk menyejukkan kehidupan umat beragama di tengah keberagaman dan perbedaan yang ada," harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved