Lokal Populer
Dinas Sosial Provinsi Kalbar Kerahkan Tim Dapur Umum dan Tim Tagana, Siap Kirim Bantuan Logistik
Daniel menyampaikan saat ini 5 kabupaten yang telah menetapkan status tersebut yakni Kabupaten Sintang, Ketapang, Melawi, Kapuas Hulu dan Sanggau.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lima daerah di Kalimantan Barat saat ini telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana Batingsor (Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor).
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Prov. Kalbar Daniel menyampaikan saat ini 5 kabupaten yang telah menetapkan status tersebut yakni Kabupaten Sintang, Ketapang, Melawi, Kapuas Hulu dan Sanggau.
Dari hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan pada 12 Oktober 2022 di kantor Gubernur Kalbar ia menyampaikan bahwa dinas Sosial Provinsi Kalbar sudah mengerahkan Tim Dapur Umum dan Tim Tagana ke Kabupaten Ketapang.
Selain itu Bantuan logistik berupa Makanan siap saji, makanan anak - anak, selimut, pakaian orang dewasa, dan pakaian untuk anak untuk saat ini telah siap dikirmkan ke daerah bencana oleh Dinas sosial.
• Daerah Terdampak Banjir Diminta Segera Tetapkan Status Darurat Tanggap Bencana
Lalu, Dinas kesehatan Provinsi Kalbar juga sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten dan Puskesmas.
"Obat - obatan yang akan didorong ke daerah bencana obat diare, ISPA, infeksi kulit dan menyiapkan tenaga medis yang siap diterjunkan ke daerah bencana,"ujarnya.
Selanjutnya, Dinas Ketahanan Pangan sudah berkoordinasi Dinas Pertanian Kabulaten terkait untuk ketersediaan stock pangan (beras).
"Tim dari BPBD Provinsi Kalbar sudah bergerak mengantar logistik dan peralatan di 8 Kabupaten yang mengalami bencana banjir,"tuturnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari 8 kabupaten, terdapat 13.588 rumah terdampak banjir.
Dari jumlah tersebut sebanyak 27.202 Kepala Keluarga dengan jumlah 91.458 jiwa menjadi korban banjir.
Rapat Koordinasi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Batingsor di ruang rapat Wakil Gubernur Kalbar, Rabu 12 Oktober 2022.
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten I Sekda Provinsi Kalbar dengan melibatkan berrbagai OPD mulai dari BPBD Provinsi, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Biro Kesra Setda Provinsi, dan Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalbar.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel menyampaikan bahwa sudah ada 5 kabupaten yang menetapkan status tanggap darudat bencana banjir, dan tanah longsor.
Kelima daerah tersebut yakni Kabupaten Ketapang, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sanggau.
Dari 8 daerah di Kalbar total sebanyak 13.588 rumah, dan 27.202 KK, serta 91.458 jiwa yang terdampak banjir.
Untuk di Ketapang sendiri ada 4.038 rumah, 4.367 KK, 18.573 jiwa yang terdampak banjir, lalu di Singkawang sebanyak 712 KK, Sanggau 954 KK.
Selanjutnya di Kapuas Hulu sebanyak 544 jiwa terdampak, di Melawi sebanyak 5.191 rumah, 5.649 KK, 18.824 Jiwa terdampak banjir. Kubu Raya sebanyak 1.612 KK, dan 4.962 jiwa yang juga ikut terdampak bencana banjir.
Di Kabupaten Sekadau yang juga terdampak banjir sebanyak 1.823 rumah, 1.823 KK, 4.874 Jiwa. Sedangkan di Kabupaten Sintang sebanyak 2.536 rumah, 12.085 KK, 43.682 jiwa yang terdampak bencana banjir.
“Pak Gubernur juga sudah menginstruksikan Bupati yang telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana Batingsor untuk berkoordinasi dengan Bulog terkait stok beras yang dimiliki kabupaten,”ujarnya Daniel.
Sejauh ini dikatakannya, Tim BPBD Provinsi Kalbar sudah bergerak menuju Kabupaten Ketapang membawa peralatan perjernih air ( Watertreatmen ) untuk mengatasi kesulitan air bersih untuk dikonsumsi masyarakat.
Selain itu, Dinas Sosial Provinsi Kalbar juga sudah menyiapkan mengerakan Tim Dapur Umum dan Tim Tagana ke Kabupaten Ketapang.
“Bantuan logistik yang sudah siap geser ke daerah bencana oleh Dinsos berupa Makanan siap saji, makanan anak-anak, selimut, sandang orang dewasa, dan pakaian untuk anak-anak,”ujarnya.
Sedangkan Dinas kesehatan Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten dan Puskesmas. Terkait obat-obatan yang akan didorong ke daerah bencana seperti obat diare, ISPA, infeksi kulit dan menyiapkan tenaga medis yang siap diterjunkan ke daerah bencana.
Lalu di Dinas Ketahanan Pangan sudah berkoordinasi Dinas Pertanian Kabupaten terkait ketersediaan stok pangan (beras).
“Sejauh ini kita dari BPBD Provinsi juga Kalbar sudah bergerak mengantar logistik dan peralatan di 8 Kabupaten,” pungkasnya.