Pola Hidup Sehat
3 Jenis Obat GERD yang Ampuh Beserta Efek Sampingnya
Ditandai dengan mual dan sensasi terbakar di dada (heartburn) biasanya setelah makan, yang mungkin lebih buruk di malam hari atau saat berbaring.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Seseorang yang mengidap GERD tentu saja akan sulit untuk beraktivitas.
Mengutip Verywell Health, hal itu karena penderita GERD memiliki refluks asam kronis yang sering kambuh, paling tidak 2 kali seminggu.
Refluks asam adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali dari perut ke kerongkongan.
Ditandai dengan mual dan sensasi terbakar di dada (heartburn) biasanya setelah makan, yang mungkin lebih buruk di malam hari atau saat berbaring.
Namun, beberapa obat GERD memiliki efek samping bagi kesehatan yang penting diperhatikan. Apa saja itu?
Mengutip GoodRx Health, tiga kelompok obat utama untuk mengatasi refluks asam dan GERD adalah antasida, H2 blocker, dan PPI.
• Apa Bedanya LPR dan GERD? Apakah LPR Lebih Berbahaya dari GERD?
Antasida bekerja dengan cepat untuk mengatasi mulas. Namun, jika gejala Anda sering dan mengganggu, Anda mungkin memerlukan sesuatu yang lebih kuat, seperti H2 blocker atau PPI.
Berikut ulasan singkat mengenai obat GERD tersebut yang memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:
1. Antasida
Mengutip GoodRx Health, antasida membantu meredakan gejala refluks asam, seperti mulas dengan menetralkan asam di perut Anda.
Antasida dapat meredakan gejala GERD, tetapi tidak mencegah penyakitnya terjadi.
Antasida tersedia dalam berbagai bentuk. Antasida ada yang mengandung beberapa kombinasi kalsium, magnesium, dan aluminium.
Contoh jenis obat GERD ini meliputi:
- Kalsium karbonat (Tums)
- Kalsium karbonat/magnesium hidroksida (Rolaids)
- Antasida merupakan obat yang dijual bebas dan sering kali merupakan obat pertama yang dicoba orang untuk meredakan mulas.
Misalnya, jika makanan pedas membuat Anda mulas, Anda bisa minum antasida sebelum makan sesuatu yang pedas.
• Obati GERD dengan Jamu Kunyit, Hanya Ada Satu Resiko yang Terjadi
Efek samping