Nilai dan Makna Maulid Nabi Muhammad Saw

Pada bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw ini, umat Islam di Nusantara memperingatinya dengan gelaran Maulid Nabi salah satunya adalah shalawat bersama

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Foto Dosen STIT Darul Ulum Kubu Raya, Abdul Pandi, S.Pd.I, M.Pd. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan momen yang sangat istimewa.

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini selalu diperingati setiap bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.

Tepatnya kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal.

Tahun 2022 ini, peringatan hari kelahiran Nabi bertepatan pada 8 Oktober.

Baca juga: Khatulistiwa Plaza Aset Pemkot Pontianak, Amirullah : Dalam Pengelolaan Swasta

Pada bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, umat Islam di Nusantara memperingatinya dengan gelaran Maulid Nabi salah satunya adalah shalawat bersama dan ibadah lainnya.

Dosen STIT Darul Ulum Kubu Raya, Abdul Pandi, S.Pd.I, M.Pd menyampaikan tentang nilai dan makna maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya, sebagian besar dari kalangan masyarakat muslim diidentik dengan memperingati maulidun Nabi Muhammad SAW. Hal ini membuktikan, bahwa Maulid Nabi memiliki nilai dan makna penting. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, nilai spiritual. Setiap insan muslim akan mampu menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada Sayyidun Nabi Muhammad SAW dengan maulid.

Dijelaskan, bahwa luapan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Saw merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan terhadap Nabi sebagai pembawa Rahmat bagi seluruh alam. Sebagaimana hal tersebut sudah dijelaskan dalam surah Yunus ayat 58 yang artinya:

"Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan Rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada manusia “Dengan karunia Allah berupa agama Islam dan rahmat-Nya, yakni Al Quran, hendaklah dengan itu mereka bergembira".

Karena figur teladan ini diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Hal ini juga dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 107 yang artinya:

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. Tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad membawa agama Islam bukan untuk membinasakan orang-orang kafir, melainkan untuk menciptakan perdamaian".

"Kegembiraan Abu Jahal dengan kelahiran Nabi saw saja dapat mengurangi siksa neraka yang ia dapat setiap hari senin. Apalagi kegembiraan itu disertai dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan memperingati maulidun Nabi Muhammad SAW, kita akan selalu ingat terhadap perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW," ujarnya.

"Allah SWT dan Malaikat telah memberikan contoh kepada kita semua untuk selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw sebagaimana dalam surah al-Ahzab ayat 56 yang artinya:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya," terangnya menyebutkan ayat tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved