Lokal Populer
Edukasi Bagi Masyarakat Antisipasi Bencana dan Minimalisir Korban Akibat Bencana di Mempawah
Pemkab Mempawah mengapresiasi BPBD Kabupaten Mempawah yang memprogramkan kegiatan pembentukan desa tangguh bencana
Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Mempawah, Purwadi, menyampaikan bahwa Kabupaten Mempawah merupakan daerah yang rawan bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan bencana alam yg akibat ulah tangan manusia seperti kebakaran lahan yang menyebabkan kabutasap.
Purwadi melanjutkan dengan kondisi tersebut bencana yang relatif tinggi sehingga perlu upaya sejak dini dan penanganan bencana baik sebelum maupun pasca bencana, sehingga dapat meminimalisir korban jiwa maupun kerugian material.
"Upaya ini dilakukan agar dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan para perangkat desa dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat bencana," ujarnya.
• Bupati Satono Sebut Keberhasilan Pilkades Merupakan Kemenangan Masyarakat Desa
Purwadi mengatakan tujuan ini memberikan pengetahuan penanggulangan bencana serta mengantisipasi resiko dan kewaspadaan terhadap bencana sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana.
"Ada sebanyak 30 peserta yang akan menerima pelatihan teori dan praktek dari para pengajar yang berasal dari Kabupaten Kubu Raya," tuturnya.
Kenali Ancaman Bencana
Kades Sejegi, Muhammad Idris, mengapresiasi kegiatan yang difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Mempawah.
"Kami dari pemerintah Desa Sejegi mengapresiasi kepada BPBD yang telah memfasilitasi dan memilih Desa Sejegi menjadi salah satu Desa tangguh bencana di Kabupaten Mempawah," terangnya.
Muhammad Idris menyebut, dengan terbentuknya Desa tangguh bencana ini adalah bagaimana nantinya Desa memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya.
Kemudian mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat demi mengurangi resiko bencana.
"Jadi dengan adanya pelatihan dan pembentukan desa tangguh bencana ini saya rasa sangat bermanfaat untuk masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat lah yang betul-betul merasakan dari dampak bencana yang ada," terangnya.
Kades menyebut, wilayah Desa Sejegi merupakan salah satu desa yang dapat dikatakan rawan bencana, diantarnya banjir dan kebakaran lahan.
"Maka tentu dengan terbentuknya Desa tangguh bencana ini merupakan upaya pengurangan resiko bencana. Jadi masyarakat bisa mengantisipasi dan menanggulangi bencana-bencana tersebut," terangnya.
Oleh sebab itu, Muhammad Idris juga berharap peran serta seluruh stakeholder baik pemerintah desa, pemerintah daerah, bahkan pemerintah pusat turut memberikan perhatian kepada desa yang dibentuk sebagai desa tangguh bencana, yakni dengan turut mendukung sarana prasaran dalam menghadapi suatu bencana.
"Tentunya kita juga perlu dukungan sarana prasarananya, misalkan terjadi banjir, maka sarana prasarana yang sudah ditentukan ialah perahu karet maupun speed boat, kemudian tenda evakuasi dan lain sebagainya. Jika bencana Karhutla yang dibutuhkan ialah alat-alat yang berkaitan dengan pemadaman karhutla tersebut," terangnya.