Lokal Populer
Edukasi Bagi Masyarakat Antisipasi Bencana dan Minimalisir Korban Akibat Bencana di Mempawah
Pemkab Mempawah mengapresiasi BPBD Kabupaten Mempawah yang memprogramkan kegiatan pembentukan desa tangguh bencana
Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, membuka pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana untuk Desa tangguh Bencana di Aula Madrasah Aliyah Mempawah, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Rabu 5 Oktober 2022.
Kegiatan pelatihan tersebut digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah.
Dalam sambutannya, Muhammad Pagi mengatakan, Pemkab Mempawah mengapresiasi BPBD Kabupaten Mempawah yang memprogramkan kegiatan pembentukan desa tangguh bencana.
"Dengan itu kita juga berharap di tahun yang akan datang kegiatan ini dapat terlaksana di Kecamatan yang ada di Kabupaten Mempawah," terangnya.
• Syukuran HUT TNI Ke 77, Koramil Mempawah Hulu Gelar Baksos
Muhammad Pagi mengatakan, kegiatan ini sangat urgen bagi masyarakat, karena sebagai edukasi dan bagi masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana serta meminimalisir timbulnya korban akibat bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia.
"Para peserta harus dapat memaksimalkan kegiatan ini untuk dapat menyerap ilmu yang disampaikan untuk membantu mengantisipasi terjadinya bencana," tegasnya.
Muhammad Pagi mengungkapkan bahwa perlu kesadaran dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan.
"Sehingga para petugas terus mengedukasi dan mensosialisasikan dampak yang ditimbulkan dari bencana kebakaran lahan," katanya.
Wabup juga berharap, kedepannya dapat mengikuti secara seksama dan dipahami karena akan di implementasikan ketika di masyarakat.
Selain itu selalu berkomunikasi secara berjenjang kepada seluruh elemen masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana.
"Mari galakkan kembali Gotong royong di masyarakat serta jaga kebersamaan dan kekompakan," tutupnya.
Diikuti 30 Peserta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana untuk Desa tangguh Bencana di Aula Madrasah Aliyah Mempawah, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Rabu 5 Oktober 2022.
Kegiatan pelatihan tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BPBD Kabupaten Mempawah, Agit, Camat Mempawah Timur, Agus Isnanto, Kades Sejegi, Muhammad Idris, dan pihak terkait lainnya.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Mempawah, Purwadi, menyampaikan bahwa Kabupaten Mempawah merupakan daerah yang rawan bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan bencana alam yg akibat ulah tangan manusia seperti kebakaran lahan yang menyebabkan kabutasap.
Purwadi melanjutkan dengan kondisi tersebut bencana yang relatif tinggi sehingga perlu upaya sejak dini dan penanganan bencana baik sebelum maupun pasca bencana, sehingga dapat meminimalisir korban jiwa maupun kerugian material.
"Upaya ini dilakukan agar dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan para perangkat desa dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat bencana," ujarnya.
• Bupati Satono Sebut Keberhasilan Pilkades Merupakan Kemenangan Masyarakat Desa
Purwadi mengatakan tujuan ini memberikan pengetahuan penanggulangan bencana serta mengantisipasi resiko dan kewaspadaan terhadap bencana sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana.
"Ada sebanyak 30 peserta yang akan menerima pelatihan teori dan praktek dari para pengajar yang berasal dari Kabupaten Kubu Raya," tuturnya.
Kenali Ancaman Bencana
Kades Sejegi, Muhammad Idris, mengapresiasi kegiatan yang difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Mempawah.
"Kami dari pemerintah Desa Sejegi mengapresiasi kepada BPBD yang telah memfasilitasi dan memilih Desa Sejegi menjadi salah satu Desa tangguh bencana di Kabupaten Mempawah," terangnya.
Muhammad Idris menyebut, dengan terbentuknya Desa tangguh bencana ini adalah bagaimana nantinya Desa memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya.
Kemudian mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat demi mengurangi resiko bencana.
"Jadi dengan adanya pelatihan dan pembentukan desa tangguh bencana ini saya rasa sangat bermanfaat untuk masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat lah yang betul-betul merasakan dari dampak bencana yang ada," terangnya.
Kades menyebut, wilayah Desa Sejegi merupakan salah satu desa yang dapat dikatakan rawan bencana, diantarnya banjir dan kebakaran lahan.
"Maka tentu dengan terbentuknya Desa tangguh bencana ini merupakan upaya pengurangan resiko bencana. Jadi masyarakat bisa mengantisipasi dan menanggulangi bencana-bencana tersebut," terangnya.
Oleh sebab itu, Muhammad Idris juga berharap peran serta seluruh stakeholder baik pemerintah desa, pemerintah daerah, bahkan pemerintah pusat turut memberikan perhatian kepada desa yang dibentuk sebagai desa tangguh bencana, yakni dengan turut mendukung sarana prasaran dalam menghadapi suatu bencana.
"Tentunya kita juga perlu dukungan sarana prasarananya, misalkan terjadi banjir, maka sarana prasarana yang sudah ditentukan ialah perahu karet maupun speed boat, kemudian tenda evakuasi dan lain sebagainya. Jika bencana Karhutla yang dibutuhkan ialah alat-alat yang berkaitan dengan pemadaman karhutla tersebut," terangnya.