Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SAW Disebut dengan Tahun Gajah, Mengapa?

Disebut tahun gajah karena saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abharah Habasyah, yang ingin merobohkan Ka’bah.

SHUTTERSTOCK
Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan ‘Ali Al-Hasani An-Nadwi’, beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekah al-Mukarramah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan dengan tahun gajah atau 20 April 571 Masehi.

Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir dari 25 nabi dan rasul, dan tidak ada nabi dan rasul sesudahnya.

Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut dengan tahun gajah

Apa maksudnya? Dan mengapa disebut tahun gajah?

Disebut tahun gajah karena saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abharah Habasyah, yang ingin merobohkan Ka’bah.

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan ‘Ali Al-Hasani An-Nadwi’, beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi Muhammad , ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi.

“Peristiwa itu di luar nalar manusia, mengarah pada dimulainya era baru bagi alam dan kehidupan manusia,” tulis Abdul Hasan dalam Surah Nabawiyah.

Amalan Sholawat Ibrahimiyah Lengkap Keutamaan Sholawat Ibrahimiyah Dapat Syafaat Nabi Muhammad SAW

Beberapa peristiwa besar itu, seperti singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang bergoyang dan 14 balkon istananya ikut runtuh.

Selain itu, padamnya api sesembahan kaum Majusi di kuil pemujaan di Persia (sekarang Iran), yang sebelumnya tak pernah padam.

Peristiwa besar lain menjelang kelahiran Nabi Muhammad , yaitu air Danau ‘A’ yang dikultuskan oleh masyarakat Persia, tiba-tiba surut.

Tasik Sava atau semenajung suci bagi masyarakat Persia pun mendadak tenggelam.

Sementara di Makkah, pasukan gajah yang dipimpin Raja Yaman, Abrahah gagal menyerang Ka’bah.

Menurut sebagian pendapat, Abrahah adalah raja di wilayah Yaman.

Saat itu Abrahah disebut membawa sekitar 12 ekor gajah untuk menyerang Ka'bah.

Namun rencananya gagal setelah kehadiran burung ababil yang membinasakannya.

5 Sholawat Populer yang Mudah Diamalkan Saat Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW

Tak lama setelah itu peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW lahir.

Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah, dan ayah, Abdullah.

Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad berusia tiga bulan dalam kandungan Aminah, karena kelelahan berdagang dan jatuh sakit.

Pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun yang sama dengan penyerbuan Abrahah (tahun gajah), Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki.

Saat itu bertepatan dengan bulan Agustus tahun 570 Masehi.

Sebagian pendapat mengatakan bahwa Aminah melahirkan pada tanggal 20 atau 21 April tahun 571 Masehi.

Aminah mengutus seseorang sambil berkata: "Pergilah kepada Abdul Muthalib dan katakan, 'Sesungguhnya telah lahir bayi untukmu. Oleh karena itu, datang dan lihatlah '."

Abdul Muthalib bergegas datang. Ketika mengambil bayi itu dari pelukan Aminah, dadanya bergemuruh dipenuhi rasa sayang.

"Kehadiranmu mengingatkan aku kepada ayahmu. Sungguh, di hatiku kini dirimu hadir sebagai pengganti Abdullah," katanya.

Doa Rabiul Awal Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Amalan Sholawat Arab

Dengan penuh rasa syukur, orangtua itu menggendong cucunya berthawaf, mengelilingi Ka'bah.

Kali ini tidak kepada berhala, tetapi kepada Allah. Abdul Muthalib berdoa dan bersyukur.

"Aku memberimu nama Muhammad," kata Abdul Muthalib.

Muhammad berarti terpuji, sebuah nama yang tidak umum di kalangan masyarakat Arab, tetapi cukup dikenal.

Kemudian, ia memerintahkan orang untuk menyembelih unta dan mengundang makan masyarakat Quraisy.

"Siapa nama putra Abdullah, cucumu itu?" tanya seseorang kepada Abdul Muthalib.

"Muhammad." jawab Abdul Muthalib.

"Mengapa tidak engkau beri nama dengan nama nenek moyang kita?"

"Kuinginkan ia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi," jawab Abdul Muthalib.

Nabi Muhammad SAW pada masa bayi diasuh oleh Halimah.

Setelah usia lebih kurang 2 tahun, Halimah menyerahkan kembali Muhammad kepada Aminah.

Pada masa kanak-kanak, Muhammad kecil selalu diajak pamannya, Abu Talib menggembala kambing.

Ia senang dengan pekerjaannya dan sayang pada hewan.

Karena itu paman Muhammad sering menyebutnya si cerdas yang lincah dan baik.

Pada usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal tabah, sabar, betanggung jawab, pekerja keras. dan sangat jujur, sehingga ia diberi julukan “al-Amin” artinya terpercaya.

Pekerjaan yang digelutinya saat itu adalah berdagang ke negeri Syam.

Cara Nabi Muhammad SAW Merayakan Hari Raya Idul Fitri Menurut Ustadz Hanan Attaki

Ia membawa berbagai jenis dagangan milik saudagar kaya bernama Khadijah.

Karena kejujuran Muhammad, Khadijah jatuh cinta padanya. Khadijah akhirnya menjadi istri Muhammad.

Pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi rasul, berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah SWT dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala.

Nabi Muhammad SAW mempunyai kebiasaan berkhalwat, yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia, merenung mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tempat yang digunakannya adalah di Gua Hira, kurang lebih 5 km dari arah timur kota Mekah.

Dia lakukan ini pada setiap bulan Ramadhan tiba.

Pada hari ketujuh belas. dari bulan Ramadhan saat itu, Muhammad SAW mengalami peristiwa yang sangat menakjubkan.

Beliau menceritakan peritiwa itu.

“Di saat aku sedang tidur, datanglah malaikat Jibril menghampiriku seraya berkata:

‘Bacalah!”. ‘Aku tidak dapat membaca’, jawabku.

‘Malaikat lalu memelukku hingga aku merasa bahwa kematian sedang menghampiriku.

Ia melepaskan diriku lalu berkata lagi, ‘Bacalah! ‘Aku tidak dapat membaca’, jawabku.

Ia kembali memelukku lagi hingga aku merasa kematianku tiba.

Kemudian ia melepaskan diriku sambil berkata:

‘Aku lalu mengucapkan kata-kata yang dituntunkan Malaikat Jibril itu, hafal seolah-olah tertulis dalam hatiku’. Itulah wahyu pertama yang turun kepada Muhammad saw. (Q.S al-‘Alaq/96: 1 – 5)

Dalam menyiarkan agama Islam, Nabi Muhammad SAW tidak pernah takut sekali pun berhadapan dengan berbagai rintangan.

Nabi Muhammad SAW selain terkenal jujur dan pemaaf, juga peduli dan mencintai anak yatim.

Nabi pernah bersabda:

“Barangsiapa yang merawat dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan
dengan nabi. Hal ini diisyaratkan nabi dengan jari telunjuk dengan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”.

Begitulah cinta nabi Muhammad SAW kepada umatnya, terutama kepada anak yatim.

Rasul terakhir adalah nabi Muhammad SAW, dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya.

Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup para nabi, maka sering disebut dengan khatamul anbiyā', artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.

Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V, Kemenag, Kemenkumham, Bdk Bandung

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved