Kapolres Landak Sebut Barang Bukti Seperti Petasan Langsung Disiram Untuk Cegah Ledakan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kapolres Landak AKBP Stevy Frits Pattiasina SIK SH MH menerangkan, untuk di Polres Landak barang bukti atau barang sitaan yang berbahaya tidak pernah disimpan lama-lama.

Hal tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, serta untuk menjaga keamanan. Terutama anggota yang tugasnya bertanggungjawab terhadap barang-barang bukti dan barang-barang sitaan yang berbahaya.

Sebelumnya pada Minggu 25 September 2022 terjadi ledakan di depan asrama polisi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Diketahui ledakan yang terjadi berasal dari sebuah paket kardus warna coklat.

Diketahui bahwa paket kardus berwarna coklat tersebut adalah Barang Bukti (BB) hasil razia tahun lalu yakni tahun 2021, berupa serbuk hitam, bahan untuk membuat petasan, dan sumbu yang akhirnya meledak.

• Hadiri Misa HUT Ke 44 Paroki Salib Suci Ngabang, Ini Pesan Sekda Landak

"Kalau di kita Polres Landak tidak pernah disimpan lama-lama barang bukti seperti itu (petasan). Kalau pun ada, segera kita siram agar tidak berbahaya bagi petugas," ujar AKBP Stevy kepada Tribun pada Senin 26 September 2022.

Dijelaskan Kapolres, beberapa waktu lalu saat Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) memang ada menyita barang bukti berupa petasan atau pun kembang api. Namun setelah razia pekat usai, barang bukti tersebut disiram.

"Jadi untuk di Polres Landak aman, tidak pernah menyimpan barang bukti petasan atau kembang api itu lama-lama. Setelah selesai razia seperti razia pekat itu, langsung kita siram agar tidak berbahaya lagi," ungkap Kapolres. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News