Pola Hidup Sehat
Cara Menjaga Kesehatan Bayi Agar Tidak Terkena Refluks Asam Lambung dan GERD
Untuk mencegah penyakit GERD pada bayi, ada baiknya orangtua memahami bagaimana cara menghentikan GERD tersebut bagi anak bayi usia 0 bulan -10 tahun.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- GERD (penyakit refluks gastroesofageal) terjadi karena refluks asam yang terus-menerus (kronis).
Refluks asam adalah kondisi asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan.
Tanda refluks asam paling umum pada bayi adalah gumoh .
Untuk mencegah penyakit GERD pada bayi, ada baiknya orangtua memahami bagaimana cara menghentikan GERD tersebut bagi anak bayi usia 0 bulan -10 tahun.
Mengutip Mayo Clinic, refluks asam umumnya tidak berbahaya untuk bayi. Itu dapat terjadi beberapa kali sehari pada bayi sehat sekali pun.
• Arti Gerd Dalam Medis dan Seberapa Bahaya Dibandingkan dengan Penyakit Maag
Selama bayi Anda sehat, tumbuh dengan baik, refluks asam tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, sebagian bayi mengalami refluks asam yang semakin parah menjadi GERD . Tanda-tandanya bisa meliputi:
- Gumoh terus-menerus
- Gumoh hingga usia 6 bulan ke atas
- Muntah cairan hijau atau kuning
- Muntah darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi
- Berat badan tidak kunjung naik
- Tidak nafsu makan
- Ada darah dalam tinja
- Mengalami kesulitan bernapas atau batuk kronis
- Rewel setelah makan.
Saat itu terjadi Anda perlu segera memeriksakan si kecil ke dokter. Namun, jarang terjadi refluks asam berkembang menjadi GERD , kondisi mengkhawatirkan itu.
Mengutip Verwell Health, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai cara mencegah GERD pada bayi:
1. Gendok bayi secara tegak
Menggendong bayi dalam posisi tegak (kepala lebih tinggi dari badannya) selama menyusui dan setidaknya 30 menit sesudahnya akan membantu mengurangi jumlah refluks asam dan mencegah GERD.
Saat menggendong bayi, pastikan perutnya tidak tertekan. Jika tertekan oleh hanya akan memperburuk refluks asam.
• Cara Mencegah GERD Kambuh dari Asupan Makanan
2. Posisi tidur malam hari
Hindari anak tidur malam dengan posisi tengkurap karena itu dapat berbahaya pada bayi yang memiliki potensi GERD.
Bayi dengan GERD lebih berisiko mengalami SIDS (sindrom kematian bayi mendadak), jika tidur malam dengan tengkurap.
Beberapa penyedia layanan kesehatan merekomendasikan tidur bayi pada malam hari dengan posisi kepala lebih tinggi.
Itu untuk membantu menjaga isi perut si kecil tetap di tempatnya.
3. Menyusui sedikit-sedikit
Menyusui setiap 2-3 jam sedikit-sedikit saat bayi Anda terjaga bisa mengurangi terjadinya refluks asam.
Makan berlebihan dapat meningkatkan tekanan perut, yang dapat menyebabkan refluks asam.
• Kecemasan Berlebih Picu Penyakit GERD atau Nyeri Dada, Namun Beda Gejalanya dengan Anxiety
4. Modifikasi makanan ibu menyusui
Makanan yang ibu menyusui makan dapat memengaruhi kondisi bayi, termasuk memicu refluks asam.
Makanan yang mengandung kafein, coklat, dan bawang putih dapat memicu refluks asam.
Sehingga untuk mencegah GERD pada bayi, disarankan ibu menyusui untuk menghindari atau mengurangi jumlah asupan makanan jenis itu.
5. Beri waktu tenang
Sama seperti orang dewasa, bayi juga membutuhkan waktu untuk mencerna makanannya.
Setelah makan atau menyusu, disarankan beri waktu tenang kepada si kecil agar asupannya tercerna dengan baik di dalam perut.
• 4 Makanan Ini Ternyata Berbahaya untuk Penderita GERD
6. Menyendawakan bayi
Menyendawakan bayi selama jeda menyusui atau makan akan membantu meminimalkan tekanan lambung dan refluks asam yang ditimbulkan.
Menunggu untuk menyendawakan bayi Anda sampai perutnya kenyang dapat meningkatkan kemungkinan regurgitasi.
Regurgitasi adalah kondisi saat campuran antara gastric juice (getah perut) dan terkadang makanan yang belum dicerna kembali ke kerongkongan dan masuk ke mulut.
Jika kondisi diatas masih terus berlngsung, ada baiknya segera bawa ke dokter terdekat.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News