Pembatasan Pembelian BBM Jenis Solar di SPBU, Para Komunitas Sopir: Yang Penting Lancar

"Yang penting lancar, kalau bisa tidak antri lama-lama lagi, paling lama satu atau dua jam saja sudah bisa mendapatkan BBM jenis solar, "ujarnya.

TRIBUNPONTIANAK/FERLIANUS TEDI YAHYA
Daeng Mochtar pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perjuangan Seorang Supir Nusantara (PSSN) (Kanan), saat ditemui di Kantor Gubernur Pontianak Kalimantan Barat, 16 September 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perjuangan Seorang Supir Nusantara (PSSN) Kalimantan Barat Daeng Mochtar, mengharapkan para sopir yang memerlukan BBM jenis solar bisa terpenuhi dengan lancar.

"Saya mengharap untuk ketentuan yang ada ini harus sesuai, dan dapat tertib, namun untuk para sopir yang memerlukan BBM jenis solar bisa terpenuhi saat mengantri, sehingga pemenuhannya bisa lancar, "ujarnya saat ditemui Jumat, 16 September 2022.

Ia juga mengharapkan antrian yang sering terjadi untuk terus dipantau sehingga para sopir tidak mengantri selama berjam-jam.

"Yang penting lancar, kalau bisa tidak antri lama-lama lagi, paling lama satu atau dua jam saja sudah bisa mendapatkan BBM jenis solar, "ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Holik salah satu anggota PSSN yang berharap pemenuhan kebutuhan bisa didapatkan dengan lancar untuk para sopir.

Sejumlah SPBU di Pontianak Mulai Terapkan Uji Coba Pembatasan Pembelian Pertalite dan Solar

"Bagi kami pembatasan tidak masalah, yang penting kuotanya aja ya, sebenarnya dari pertamina sih sudah cukup, "ujarnya.

Holik juga mengatakan pembatasan pembelian BBM jenis solar sudah mulai diterapkan di Kabupaten Mempawah.

"Untuk sementara di Kabupaten Mempawah hanya 80 liter jatahnya untuk roda enam, dan itu kita gunakan selama satu hari, dan seharinya kita hanya mampu satu rit saja, "ujarnya.

Kendati demikian dengan adanya pembatasan tersebut ia mengharapkan pemerintah mampu membersihkan para oknum yang berkeliaran di SPBU.

"Yang jelas harapan sopir, kita berharap oknum pemain di SPBU tolong dibersihkan biar semuanya lancar, karena pembangunan di Pontianak tanpa sopir sepertinya tidak akan berjalan lancar ya, " ujarnya.

"Karena angkutan ini rata-rata melibatkan sopir, kalau minyak kita diberikan kapasitas 80 otomatis mau ngejar dua rit aja kita mikir-mikir, dan itu hanya bisa satu rit saja dalam satu hari dari peniraman menuju kota Pontianak, "tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved