Breaking News

60,473 Jiwa Pemilih Pada Pemilu 2024 di Sintang Belum Rekam E-KTP

"Kenapa kita ajukan, karena ini ada kebutuhan untuk perekaman jemput bola ke desa desa, kemudian juga ada perjalanan untuk mengambil belangko ke dirje

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sintang, Agus Jam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sebanyak 60,473 jiwa penduduk Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, belum melakukan perekaman E-KTP. Mereka, merupakan pemilih pada pemilu serentak tahun 2024.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sintang mengajukan penambahan anggaran pada APBD perubahan. Anggaran tersebut, untuk kebutuhan pelayanan dan penerbitan dokumen Kependudukan dalam rangka mendukung pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024.

"Kenapa kita ajukan, karena ini ada kebutuhan untuk perekaman jemput bola ke desa desa, kemudian juga ada perjalanan untuk mengambil belangko ke dirjen dukcapil Jakarta kemudian pembelian kartu sam, dan cetak formulir pendaftaran penduduk, ATK dan perlengkapan komputer lainnya," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sintang, Agus Jam, Kamis 15 September 2022.

Usulan itu disambut oleh Fraksi Gerindra dan disampaikan langsung ke Pemkab Sintang dalam pandangan fraksi. Jawaban pemerintah, akan menambah anggaran ke Disdukcapil pada APBD perubahan 2022.

Pemprov Gencarkan Operasi Pasar untuk Kendalikan Inflasi di Kabupaten Sintang, Imbas Harga BBM Naik

Berdasarkan rekapitulasi kebutuhan pelayanan dan penerbitan dokumen kependudukan dalam rangka mendukung pelaksanaan pemilu, jumlah penduduk di Kabupaten Sintang sebanyak 429,357 jiwa per semester 1 tahun 2022. Jumlah wajib KTP 366,962 jiwa. Sementara yang sudah melakukan perekaman E-KTP sebanyak 306,489 jiwa. Masih ada 60,473 jiwa yang belum melakukan perekaman.

Menurut Agus, tidak semua masyarakat bisa melakukan perekaman di kantor. Apalagi yang berasal dari pedalaman. Diperlukan langkah jemput bola ke lapangan langsung.

"Pengambilan belangko ktp sekali ambil sekitar 7 juta dengan biaya bagasi, untuk mejemput bola, pengambilan belangko juga masih kurang. Belanja kartu sam, makanya kami mengajukan permohonan untuk penambahan. Masyarakat belum tentu bisa ke kantor, jadi kita harus ke desa desa, seperti serawai-ambalau, cukup biaya besar," beber Agus.

Saat ini, jumlah belangko yang tersedia hanya tersisa 527 keping. Sementara untuk pelayanan E-KTP perhatian bisa mencapai 200-300 pengajuan baik cetak ulang karena perbaikan maupun perekaman baru.

"Ini perlu belangko banyak juga. Belum lagi termasuk perbaikan ktp, perubahan ktp. Sekarang brlsngko kita sisa 527 keping," kata Agus. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved