Holding Ultra Mikro Catatkan Kinerja Impresif meski Baru Satu Tahun Dibentuk
Holding UMi dibentuk oleh tiga BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Penulis: Dwi Nur Hayati | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
Ia mencontohkan, saat BUMN mengkonsolidasikan BRI, PNM, dan Pegadaian. BRI berperan untuk memastikan UMKM naik kelas dari sebelumnya ultra mikro.
Kemudian, melalui PNM pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 4 juta. Lalu, naik ke Pegadaian dengan nilai pinjaman kemungkinan mencapai Rp 20 juta hingga Rp 50 juta dan seterusnya.
“Ini sangat positif, bagaimana mereka punya kesempatan buat naik kelas tetapi tidak hanya dengan membiayai. Namun, juga dengan pendampingan-pendampingan. Ini yang penting,” ujar Erick.
Setelah PNM tergabung dalam Holding UMi, lanjut dia, korporasi ini memperoleh sokongan likuiditas yang kuat dari BRI.
“Jadi, fundamental yang kami terus bangun memang di ekonomi kerakyatan. Meski begitu, kami tidak anti yang besar. Pihak ini juga harus kami dorong,’’ kata Erick.
Ia mengungkapkan bahwa Holding UMi yang lahir sejak September 2021 semakin membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan.
Peningkatan ekonomi kerakyatan tersebut, imbuh Erick, harus dilakukan melalui sinergi perusahaan besar atau korporasi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun.
“Ini yang kami jaga dan saya yakini, pemerintahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini dapat menjadi platform yang tepat,’’ tuturnya.