BMKG Sebut Kabupaten Sintang Bukan Daerah Rawan Bencana Puting Beliung
beliung adalah wilayah yang sering terjadi hujan pada siang - sore hari.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Angin puting beliung tercatat setidaknya sebanyak dua kali terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yaitu pada Kecamatan Binjai Hulu pada tanggal 30 Agustus 2022 dan Desa Balai Agung, Kecamatan Sungai Tebelian kemarin, 12 September 2022.
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi kelas I Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan Sintang tidak termasuk kedalam wilayah yang rawan terjadinya bencana angin puting beliung.
"Sintang sebenarnya tidak terlalu banyak frekuensi terjadinya hujan lebat pada siang - sore hari, namun lebih sering terjadi pada malam - dini hari, "ujarnya saat di konfirmasi Selasa, 13 September 2022.
Berdasarkan analisis data BMKG Kalbar, ia juga mengatakan wilayah yang perlu diwaspadai terjadinya puting beliung adalah wilayah yang sering terjadi hujan pada siang - sore hari.
• Belasan Rumah Warga Desa Balai Agung Kabupaten Sintang Terdampak Angin Puting Beliung
"Wilayah yang sering hujan lebat pada siang - sore hari sering terjadi di wilayah Kalbar bagian Barat hingga Tengah, "katanya.
Adapun proses terjadi angin puting beliung seperti daerah tumbuh sering di darat bila di laut namanya water spout, arah gerakan awan tergantung pada arah gerakan awan Cumulonimbus (CB) & hanya dari awan Cumulonimbus (CB) bukan pergerakan angin monsun.
Kecepatan angin 30-40 atau 50 knots dengan durasi sangat singkat, lama waktu kejadian berlangsung selama 3 menit maksimal 5 menit, sedangkan jangkauan yang rusak sekitar 5 hingga 10 km. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News