Belasan Tahun Sebagai Guru Honorer, Kiprah Zuratmi Rintis TK Permata Galing
Perasaan bahagia satu diantaranya dirasakan oleh Zuratmi, Guru TK Permata Galing yang sudah 18 tahun menjadi tenaga honorer.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebanyak 852 guru honorer dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang sebagian besar adalah berprofesi sebagai guru di Kabupaten Sambas. Kebahagian pun teraut di wajah ratusan guru yang diangkat tersebut, Minggu 11 September 2022
Perasaan bahagia satu diantaranya dirasakan oleh Zuratmi, Guru TK Permata Galing yang sudah 18 tahun menjadi tenaga honorer. Zuratmi punya kiprah merintis TK Permata Galing mulai ia lajang.
Zuratmi mengatakan perjalanan awal mengajar itu saat hanya mengayuh sepeda bahkan terkadang berjalan kaki menuju TK. Karena kondisi jalanan dari rumah ke TK berjarak 4 km itu rusak.
• Hari Bhakti Bhayangkara Khatulistiwa, Jajaran Polres Sambas Berbagi Bansos untuk Warga
"Kondisi dari tempat saya itu sekitar 4 km dan dulu jalannya juga tidak seperti sekarang, kalau hujan tentu jalannya sangat becek, sehingga kami sebagai tenaga pendidik pun jalan kami beberapa kilometer dan menyebrang sungai lagi," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, tahun berganti tahun dia menikah dengan lelaki-lelaki yang bertetangga dengan dusunnya. Jarak rumahnya dengan sekolah pun kian semakin dekat.
Selama 17 tahun menjadi tenaga honorer sudah banyak asam garam dirasakannya. Demikian kesabaran dan keuletan kini berbuah manis, ia diangkat menjadi pegawai pemerintah.
"Dengan pengangkatan kami sebagai PPPK tentu ini merupakan kebahagiaan buat kami, karena penantian panjang selama ini membuahkan hasil, dan saya juga menjadi tenaga honorer di TK Permata Galing selama 17 tahun, tentu perjalanannya juga sangat berliku liku, dari sebelum saya menikah sampai sekarang sudah mempunyai anak," ujarnya.
Perjalannya menjadi tenaga honorer di TK Permata Galing dimulai sejak 2004. Dia adalah guru pertama di TK Permata Galing.
"Saya awalnya berpendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah, dan dengan berjalannya waktu saya dibantu Pemda Sambas untuk melanjutkan kuliah S1 di Universitas Terbuka Sambas. Alhamdulillah selesai di 2012," katanya.
Sebuah rezeki pun berlanjut, dia akhirnya dipanggil untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Dia berhak mendapat sertifikat pendidikan terbit di 2014.Â
Lambat laun, akhirnya ada pembukaan PPPK Guru TK, dia pun mengikutinya. Dia dinyatakan lulus dan berhak dilantik oleh Bupati Satono, belum lama ini.Â
"Sebuah rezeki, Alhamdulillah saya juga lulus, dan bahagia.Tentu perjalanan ini juga berkat dorongan kedua orang tua saya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu, tentu kado ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, juga sang suami, keluarga besar yang selalu memotivasi perjalanan saya selama ini," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
