Lokal Populer
Usulan Pembangunan Jembatan Jelimpau Dengan Rangka Baja Usai Rusak Berat Dihantam Banjir Bandang
BPBD sudah pernah menganggarkan perbaikan Jembatan Jelimpau sebesar Rp 800 juta
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
"Jembatan Sungai Jelimpau di Desa Sungai Buluh, itu kan sudah kategori darurat. Tahun 2020, jembatan itu sudah pernah dianggarkan melalui BPBD, karena masuk dalam tanggap darurat. Lalu terjadi pemangkasan karena musibah covid. Kita paham itu, namun sampai sekarang 2021 sampai 2022 kita belum dapat gambaran sama sekali kapan itu bisa dialokasikan," kata Maria.
Menurut legislator partai Demokrat ini, masyarakat khususnya Tempunak Hulu menuntut perbaikan jembatan yang layak dari pemerintah. Apalagi, hal ini pernah dijanjikan oleh mendiang Sudiyanto, Wakil Bupati Sintang.
"Maka dalam pandangan umum fraksi, kita minta kejelasan kapan jembatan itu bisa dianggarkan kembali. Karena mengingat pada saat almarhum wabup pernah menjanjikan di depan masyarakat akan bangun dan memperioritaskan pembangunan jembatan sungai jelimpau, bersama ketua DPRD," ujar Maria.
Maria menegaskan, masyarakat tidak hanya meminta, tapi bahkan menuntut pemerintah untuk segera menganggarkan kembali pembangunan Jembatan Jelimpau.
"Sampai saat ini masyarakat menuntut harus dianggarkan, karena kalau dari aspirasi kami ndak akan mampu. Dulu itu anggaran sudah tersedia, tahun 2020 sebanyak 800 juta yang dipangkas. Dewan punya anggaran apa, kalau sebanyak itu kalau tidak dianggarkan melalui APBD," jelasnya.
Maria sudah berupaya menyuarakan tuntutan masyarakat melalui berbagai kesempatan, bukan hanya dalam pandangan fraksi, tapi juga saat rapat kerja dengan dinas terkait.
"Sudah lebih dari 10 kali, sampai sekarang belum ada tanggapan sama sekali. Masyarakat sudah menuntut, saya juga," tegasnya.
Wakil Bupati Sintang
Wakil Bupati Sintang Melkianus mengaku belum mengetahui soal usulan BPBD ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) soal anggaran yang diajukan untuk perbaikan jembatan jelimpau di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Tempunak, yang rusak berat akibat diterjang banjir bandang.
BPBD Sintang menyebut sudah mengusulkan anggaran Rp 3 Miliar pembangunan jembatan jelimpau rangka baja ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dibahas bersama.
"Sejauh ini saya belum bertemu dengan BPBD. Tapi pada prinsipnya kita buat jembatan ini fungsional dulu. Tapi anggaran sebesar itu kita belum bisa langsung kerjakan karena tentu harus dengan hitungan teknis. Tetapi kita mau jalan tetap fungsional apapun caranya kita lakukan sehingga akses masyarakat tidak terputus. Makanya kita lakukan fungsional saja," ujar Melkianus, Senin 29 Agustus 2022.
• Wakil Bupati Sintang Melkianus Sebut Akan Tinjau Jembatan Jelimpau yang Rusak Diterjang Banjir
Melki mengaku sudah mendapatkan informasi soal kerusakan jembatan jelimpau. Namun, dia tetap meminta desa melalui camat melaporkan secara tertulis untuk disampaikan kepada Bupati Sintang, Jarot Winarno, BPBD dan Dinsos.
"Dan kami tentu beberapa hari kedepan akan meninjau ke lokasi supaya nanti kita tahu seperti apa kerusakannya," jelasnya.
Pemerintah kata Melki memerlukan data dampak banjir, baik kerusakan infrastruktur maupun dampak terhadap masyarakat, supaya dapat diinventarisir untuk disalurkan bantuan.
"Akibat banjir selain kerusakan infrastruktur itu juga masyarakat. Makanya kami perlu data terutama para kades dan camat dampak banjir seperti apa, barulah kita bisa menyampaikan bantuan dari pemda," ujar Melki.
Pemkab Sintang dipastikan sigap menangani dampak bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sintang.
"Intinya kami sigap untuk melakukan tindakan. Hanya hari ini dan kedepan kita cukup padat kegiatan. Sehingga kami belum bisa melakukan kunjungan, mudah-mudahan beberapa hari kedepan kita bisa tinjau ke lokasi bersama BPBD dan Dinas sosial," jelas Melki.