Lokal Populer
Pertemuan Antara Bupati Sambas, Asosiasi Petani Sawit dan Sopir Truk Bahas Angkutan TBS Sawit
Pertemuan itu dalam rangka membangun silaturahmi dan mencari solusi terkait Angkutan Truk TBS melebihi kapasitas
Penulis: Imam Maksum | Editor: Tri Pandito Wibowo
Kedua sambung Bupati, dalam melaksanakan pembangunan poin terpenting adalah keselamatan.
"Saya kepingin proses pembangunan jalan yang sedang berlangsung, sesuai dengan harapan. Bagus kualitasnya, dan tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Para sahabat dan kawan-kawan saya yang berprofesi sebagai driver truk membawa buah sawit juga harus mengedepankan keselamatan dirinya pribadi dan masyarakat," katanya.
Baca juga: Dishub Sambas Komitmen Tertibkan Truk Lebihi Tonase, Namun Bupati Kembali Cegat Truk Angkut TBS
Oleh karena itu, Bupati H. Satono berharap silaturahmi hari ini membuahkan hasil dan solusi yang solutif. Bagaimana truk pengangkut sawit itu mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku, tidak overload, tidak konvoi, tidak terlalu laju ketika masuk kota.
"Untuk apa? Demi keselamatan semua komponen masyarakat. Kalau jam 6 atau jam 7 pagi, jalanan di kota Sambas ini banyak anak-anak berangkat sekolah. Ibu-ibu banyak berangkat ke pasar, para pegawai banyak berangkat ke kantor.Itu yang kita kedepankan," katanya.
"Termasuk sopir itu sendiri, juga harus kita jaga keselamatannya. Kalau sempat tumbang dan sebagainya, dengan kapasitas melebihi tonase, itu sangat membahayakan keselamatan," timpalnya.
Kepastian Ongkos
Satu diantara sopir truk pengangkut TBS, Ilham, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas segera memberikan kepastian terkait penambahan ongkos angkut TBS ke pabrik kelapa sawit, Senin 29 Agustus 2022.
Ilham warga Tebas yang berprofesi sebagai sopir truk TBS itu turut menghadiri pertemuan sekaligus silaturahmi dengan Bupati Sambas terkait problem overload angkutan.
"Tanggapan kami dari silaturahmi ini bagus dan kami memahami demi keselamatan pengendara dan supaya jalan awet, tetapi permasalahannya di angkutan kalau dibatasi angkutan dari pihak kendaraan akan mengurangi penghasilan," jelasnya.
Menurut Ilham, jikalau ditingkatkan atau ditambah ongkos maka yang dirugikan adalah petani sawit. "Jadi kita minta kebijakan Pemda untuk memberikan solusi yang baik, win win solusi untuk kita," ujarnya.
Dia mengatakan, terkait solusi dari Pemda masih dalam perundingan berbagai pihak. Nanti, ucap dia, Pemda akan memanggil pihak-pihak PKS apakah akan menambah biaya angkut atau menambah harga TBS yang akan dibawa ke pabrik.
"Sebelum ada keputusan untuk penambahan harga ongkos tambang maka kita akan mengangkut 8 ton. Karena kita sampai saat ini menunggu keputusan Pemda untuk menambah ongkosnya," ujarnya.