Banjir dan Longsor Terjang Singkawang, RSUD Abdul Aziz Evakuasi 62 Pasien
Sore kemarin saya ditelepon keluarga, menyampaikan rumah rusak. Saat malam, saya tiba di rumah, kaget pas liat kondisi rumah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Hujan deras di Kota Singkawang tidak hanya menyebabkan banjir, melainkan juga bencana tanah longsor. Tiga rumah mengalami kerusakan dihantam tanah longsor di Gang Villa Mas, Jalan A Yani, Kota Singkawang, Sabtu 27 Agustus 2022 sore.
Longsor terjadi setelah dinding batu penahan tanah di bawah Villa Kampung Batu tersebut roboh saat hujan deras mengguyur Kota Singkawang. Runtuhan batu, tanah, hingga pepohonan yang berada di atas kemudian menimpa rumah-rumah warga di bawahnya.
Seorang pemilik rumah, Asmu'id mengaku sempat kaget saat melihat dinding ruang tamu dan kamar di rumahnya jebol setibanya pulang dari bekerja.
Saat itu, Asmu'id mengatakan, rumahnya memang dalam keadaan kosong. Ia beserta istri dan kedua anaknya sedang berada di Peniraman, Kabupaten Mempawah.
"Sore kemarin saya ditelepon keluarga, menyampaikan rumah rusak. Saat malam, saya tiba di rumah, kaget pas liat kondisi rumah," kata Asmu'id, Minggu 28 Agustus 2022.
• Kadiskes Kalbar Melihat Langsung Proses Evakuasi Pasien RS Abdul Aziz Singkawang Terdampak Banjir
Melihat kondisi rumah yang rusak, Asmu'id pun hanya bisa pasrah. Rumah yang baru selesai direnovasi tersebut justru rusak akibat dihantam longsor. Dia berharap adanya bantuan yang dapat membantu memperbaiki dinding rumahnya yang rusak parah tersebut.
Sementara ini, Asmu'id dan keluarganya terpaksa menumpang di rumah adiknya yang tak jauh dari kediamannya. Dalam kondisi rumah yang rusak, ia juga mengkhawatirkan adanya pencurian. "Dari malam tadi numpang di rumah adik, saya tidur di teras, jaga-jaga barang di rumah takut dicuri," kata Asmu'id.
Meski belum bisa memastikan kerugian yang dialaminya akibat dinding rumahnya jebol, dia menyakini perlu uang jutaan rupiah untuk memperbaiki kembali kerusakan tersebut.
Kini dirinya berharap ada uluruan tangan untuk membantu memperbaiki dinding yang rusak akibat longsor tersebut. "Mudah-mudahan ada bantuan untuk memperbaiki rumah kami ini," terangnya.
Kepala BPBD Kota Singkawang Edi Prawoko mengonfirmasi adanya tiga rumah warga terkena dampak tanah longsor ini. "Tidak ada korban jiwa, akibat tanah yang longsor tiga rumah rusak sedang," ucapnya.
Adapun kerusakan tiga rumah warga yang terkena dampak tanah longsor tersebut adalah, 1 rumah bagian dapur roboh dengan ukuran dapur 4 x 5 meter, 1 rumah dengan dinding belakang retak. Kemudian 1 rumah lagi pada dinding samping kiri ruang tamu roboh, dan dinding kamar roboh, dapur dindingnya retak.
Kepala BPBD Kota Singkawang Edi Prawoko beserta jajaran telah melakukan pengecekan dan monitoring langsung ke lokasi tanah longsor ini, beberapa saat setelah kejadian.
Tampak hadir dalam pengecekan dan monitoring tersebut Sekcam Singkawang Barat Rio Purnomo, Plt Lurah Pasiran Uray Mariani, Bhabinkamtibmas Kelurahan Pasiran Bripka Efesus, beserta Ketua RT32 Asma.
Akibat banjir yang tak kunjung surut, pihak RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang terpaksa mengevakuasi sebanyak 62 pasien rumah sakit ke ruangan yang lebih tinggi, Minggu 28 Agustus 2022 pagi.
Menurut penuturan Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Achmad Hardin, pasien yang dipindahkan tersebut merupakan pasien yang terdampak banjir dari ruang VIP, bangsal anak, penyakit dalam dan bangsal bedah.
"Totalnya ada 62 pasien yang kami pindahkan ke ruang kelas I di lantai dua dan bangsal nifas yang tidak terdampak banjir," ujar dr Achmad Hardin, Minggu.
Tak hanya berdampak terhadap pasien, banjir tersebut juga berdampak pada layanan administrasi, laboratorium, BPJS dan berberapa layanan lain.
Pihak rumah sakit juga membatasi sementara layanan di IGD. Calon pasien yang datang ke IGD, dr Achmad Hardin katakan, terpaksa harus diarahkan ke rumah sakit lain di Kota Singkawang.
Sementara peralatan medis serta obat-obatan, ia katakan, sudah diamankan sejak Sabtu sore saat banjir mulai menggenangi rumah sakit. "Yang sulit kami pindahkan hanya barang-barang furnitur rumah sakit," ujarnya.
Sedangkan pasien yang telah memiliki jadwal operasi, ia katakan tetap dilayani sesuai jadwal karena ruang operasi masih aman dari banjir.
Pihak keluarga pasien pun turut terdampak banjir menggenangi RSUD Abdul Aziz. Linda Fitri, menceritakan betapa sulitnya dia saat menjaga suaminya yang sakit di tengah banjir yang merendam ruangan tempat suaminya dirawat.
• Banjir di Kota Singkawang Berangsur Surut, Masih Ada Sebagian Wilayah Terendam Banjir
Air dengan ketinggian di atas mata kaki, kata Linda, memaksa dirinya dan suami harus berbagi tempat tidur di rumah sakit untuk istirahat. "Banjirnya kira-kira segini (menunjuk atas mata kaki-red), jadi saya terpaksa istirahat di kasur suami," kata Linda, Minggu.
Tak hanya itu, saat puncak genangan banjir tengah tinggi pada Sabtu malam, dirinya terpaksa menahan lapar lantaran terjebak di rumah sakit. Saat itu kondisinya hujan dan jalan di depan rumah sakit tergenang banjir tinggi.
Pada Minggu pagi, dirinya baru bisa keluar dari rumah sakit untuk mencari sarapan di sekitar rumah sakit dengan berjalan kaki. "Jadi dari siang kemarin sampai malam nahan lapar, pagi tadi baru bisa beli makan," katanya.
Saat ini, dirinya sudah dapat bernafas lega karena suaminya sudah dievakuasi ke ruangan lain yang tidak tergenang banjir. Berdasarkan pantauan Tribun kemarin, banjir yang menggenangi rumah sakit sudah berangsur surut.
Meski demikian, banjir masih tampak menggenangi ruas Jalan Dr Soetomo di depan RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, Minggu pagi. Meski tidak separah hari sebelumnya, genangan air masih setinggi betis orang dewasa. Tampak sejumlah rumah warga berjalan di tengah genangan banjir di Jalan Dr Soetomo.
Banjir Surut
Sebagian rumah yang sebelumnya tergenang banjir, kini juga sudah mulai membersihkan rumah-rumah mereka setelah banjir surut. Hujan dengan intensitas sedang pun masih mengguyur Kota Singkawang.
Titik banjir lainnya yaitu di Jalan Raya Sedau, di depan Dayang Resort, Pasir Panjang, Kota Singkawang, sudah mulai kondusif sejak Sabtu (27/8) malam. Kawasan ini juga sempat digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa dengan arus yang kuat, akibat hujan deras.
Banjir di kawasan tersebut bahkan sempat melumpuhkan arus lalu lintas. Banyak pengendara yang berhenti lantaran tidak berani melintasi banjir berarus deras di jalan itu. Antrean panjang pun tidak terelakkan di sepanjang Jalan Raya Sedau.
Anggota DPRD Kota Singkawang Muhammadin yang sempat meninjau langsung lokasi banjir di Jalan Raya Sedau pun sempat menyampaikan kondisi banjir yang sudah mulai surut lewat unggahan video di akun Facebook miliknya. "Sudah tidak lagi banjir ya, jadi air sudah mulai surut," ujar Muhammadin.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Singkawang pada Sabtu hingga Minggu 28 Agustus 2022 belum membuat pemerintah setempat menetapkan status bencana. BPBD Kota Singkawang dan BPBD Provinsi Kalbar terus melakukan kordinasi untuk penanganan bencana yang terjadi.
Kepala BPBD Kota Singkawang, Edi Prawoko, telah membuat laporan terkait banjir dan longsor di wilayahnya, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan laporan resminya, Edi Prawoko menyampaikan kronologi kejadian bermula dari hujan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama sejak siang 27 Agustus 2022 hingga malam, menyebabkan banjir beserta tanah longsor di Kota Singkawang.
Lokasi kejadian yaitu di Kecamatan Singkawang Barat di Kelurahan Pasiran. Lalu di Kecamatan Singkawang Selatan di Kelurahan Sedau, Kelurahan Sagatani, dan Kelurahan Sejangkung.
BPBD Singkawang mencatat korban terdampak longsor sebanyak 4 kepala keluarga (KK) dengan 15 jiwa. Kemudian korban banjir sebanyak 127 KK dengan 472 jiwa. Korban banjir dan tanah longsor tersebut telah mengungsi di rumah keluarga dan kerabat terdekat.
“Sejauh ini untuk korban yang luka-luka nihil,” tulis Edi Prawoko dalam laporan resminya, Minggu 28 Agustus 2022.
Sedangkan untuk kerugian materil berupa rumah rusak berat 3 unit, fasilitas sosial dan fasilitas umum terdampak seperti jalan umum dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz.
Sejauh ini pada laporannya, Edi Prawoko menyampaikan adapun upaya yang dilakukan BPBD terkait yakni langsung memonitor ke lokasi bersama relawan, dan terus meningkatkan koordinasi kepada tiga pilar tingkat kecamatan dalam penanganan dan pengamanan warga di lapangan.
“Mereka turun ke lapangan juga membawa kendaraan pick up dan perahu polietilent, berkonsultasi serta meminta arahan kepada kepala daerah. Selanjutnya melaporkan kepada BPBD Provinsi Kalbar dan BNPB,” tulis Edi Prawoko.
Sedangan kondisi per hari Minggu kemarin, banjir dan genangan air mulai surut di beberapa titik dengan ketinggian air sekitar 30 cm sampai dengan 70 cm. Petugas tetap siaga dikarenakan ramalan cuaca awan masih berwarna merah dari arah selatan.
“Sedangkan lokasi longsor di Jalan A Yani Gang Tanjung Batu, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat. Dengan kebutuhan mendesak seperti logistik, sandang, pangan, material dan rehab rumah,” katanya.
Bentuk Satgas
Sementara itu, Pemerintah Kota Singkawang mulai melakukan langkah antisipasi bencana banjir mendatang menyusul peringatan BMKG tentang potensi hujan ekstrim dan air pasang.
Usai rapat evaluasi bersama Polres Singkawang, Kodim 1202/Skw dan Basarnas Pos SAR Sintete, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menerangkan, akan membuat Satgas dan Posko Penanganan Banjir.
"Kantor Camat Singkawang Selatan dan Barat kami jadikan posko penanganan banjir, untuk evakuasi kami sudah siapkan di gedung BLKI," ujar Tjhai Chui Mie, Minggu 28 Agustus 2022.
Selain itu, sejak Minggu pagi, Tjhai Chui Mie sudah mengerahkan jajaran UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Singkawang dan PUPR Kota Singkawang untuk membersihkan saluran drainase yang tersumbat.
Berdasarkan hasil peninjauan langsung dan laporan dari jajarannya, sejumlah titik banjir yang sebelumnya tinggi kini sudah mulai surut.
Tjhai Chui Mie bersama Kapolres dan Dandim juga menyerahkan bantuan berupa sembako kepada tiga pemilik rumah rusak yang diterjang longsor di Gang Bukit Mas Singkawang.