Terbaru! Solusi Pemerintah Atasi Harga Tiket Pesawat Mahal
Berikut solusi terbaru dari pemerintah guna mengatasi persoalan Harga Tiket Pesawat mahal akhir-akhir ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut solusi terbaru dari pemerintah guna mengatasi persoalan Harga Tiket Pesawat mahal akhir-akhir ini.
Tingginya Harga Tiket Pesawat menjadi dilema bagi masyarakat pengguna transportasi udara.
Terbaru, Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir mengatakan, untuk menekan Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia, pihaknya akan menambah jumlah pesawat.
Hal ini disampaikan oleh Erick Thohir dalam rapat dengan Komisi VI di DPR RI, Rabu 24 Agustus 2022.
“Kita harapkan Harga Tiket Pesawat menjadi lebih murah, kita kerja sama dengan BNI, dan juga Himbara. Tapi memang secara solusi jumlah pesawatnya harus ditambah,” kata Erick.
• Mulai Rp 1 Jutaan! Cek Harga Tiket Pesawat Termurah Besok Minggu 21 Agustus 2022
Erick Thohir mengungkapkan, harga tiket pesawat di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan harga tiket pesawat di luar negeri.
Hal ini karena jumlah pesawat di Indonesia jumlahnya jauh lebih sedikit, seperti di AS yang saat ini memiliki 7.000 pesawat.
“Kalau kita bandingkan, dengan industri pesawat di AS, dan Indonesia tidak bisa apple to apple. Karena di AS total pesawat kurang lebih 7.000, kalau kita hanya seperempatnya, kurang lebih 1.000 pesawat,” kata Erick.
Dia juga menambahkan, di masa kejayaan Garuda Indonesia, jumlah pesawat di Indonesia ada 600an.
Di sisi lain, jumlah tersebut berkurang separuhnya saat pandemi Covid-19, menjadi sekitar 300 pesawat.
“Di masa kejayaan industri pesawat itu 600an artinya ada gap yang cukup jauh.
Setelah Covid-10, jumlah itu turun sampai setengahnya, termasuk Garuda Indonesia, karena restrukturisasi kan sebagian pesawatnya diambil juga,” ungkap Erick.
Erick Thohir mengungkapkan, saat ini jumlah pesawat Garuda Indonesia yang beroperasi adalah 36 pesawat, dan Citilink 38 pesawat.
• Waspada Penipuan Harga Tiket Pesawat Murah Abal-abal, Begini Cara Mengatasinya
Namun, dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun, dia berharap tahun ini Garuda bisa menerbangkan 61 pesawat dan Citilink 58 pesawat.
“Untuk membantu penerbangan domestik, penerbangan Garuda Indonesia, terutama Citilink mayoritas di dalam negeri 70 persen.