Lokal Populer

Perluasan Jaringan Listrik, Akan Ada 9.993 Rumah Warga yang Dapat Menikmati Listrik dari PLN

sepanjang tahun 2022 ini, PLN akan mengalirkan listrik ke 56 desa/dusun di Kalbar, dengan total anggaran lebih kurang Rp 197 Miliar

TRIBUNFILE/ISTIMEWA
PLN dengan terus melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik hingga ke pelosok desa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Komitmen untuk melistriki desa-desa di 'Bumi Khatulistiwa' Kalimantan Barat diwujudkan PLN dengan terus melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik hingga ke pelosok desa.

Menurut Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kalbar, Dasrulsyah, sepanjang tahun 2022 ini, PLN akan mengalirkan listrik ke 56 desa/dusun di Kalbar, dengan total anggaran lebih kurang Rp 197 Miliar.

"Di tahun ini kami akan melistriki 37 desa/dusun baru yang sebelumnya belum berlistrik, dan 19 desa/dusun lama yang perlu dilakukan perluasan jaringan sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati listrik dari PLN," ungkap Dasrulsyah.

Ia juga menambahkan bahwa untuk melistriki 56 desa/dusun tersebut pihaknya akan melakukan pembangunan dan perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 471 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 216,72 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 8.910 kVA.

"Dengan pembangunan dan perluasan jaringan listrik yang kami laksanakan, nantinya akan ada 9.993 rumah warga yang dapat menikmati listrik dari PLN," tutur Dasrulsyah.

Lewat PLN Goes to School, Gebyar Lintang Ndadari: Bekali dan Buka Wawasan Siswa

Pelaksanaan pembangunan proyek ketenagalistrikan tidak sepenuhnya berjalan mulus sesuai rencana, banyak kendala dan tantangan yang harus dihadapi.

PLN dengan terus melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik hingga ke pelosok desa.

Seperti sulitnya infrastruktur jalan, pembebasan lahan, masalah tanam-tumbuh milik warga ataupun milik perusahaan, atau masalah perizinan melintasi hutan Taman Wisata Alam (TWA) yang harus mendapatkan izin tertulis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), seperti yang saat ini dialami pada proyek kelistrikan di Desa Sungai Bening, Sebubus, dan Temajuk di Kabupaten Sambas.

Untuk melistriki ketiga desa tersebut, PLN akan membangun JTM sepanjang 55,37 kms, JTR sepanjang 23,67 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 350 kVA.

Pelaksanaan proyek kelistrikan tersebut menghabiskan anggaran lebih kurang sebesar Rp. 24 Milyar.

Menurut rencana, pembangunan jaringan listrik di tiga desa tersebut akan melewati 2 Hutan TWA, yakni Gunung Melintang sepanjang 1,65 km dan Gunung Asuansang sepanjang 3,8 km.

Menanggapi hal tersebut, Dasrulsyah mengakui pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait agar proyek kelistrikan yang dilaksanakan dapat dilaksanakan sesuai target.

"Secara paralel, kami akan melaksanakan pembangunan tiang listrik diluar kawasan hutan TWA dulu, sambil menunggu keluarnya perijinan yang saat ini sedang dalam proses di Kementerian KLHK dan setelah ijin keluar baru dilaksanakan dikawasan hutan TWA," imbuh Dasrulsyah.

Dorong Pertumbuhan Industri

Kualitas listrik yang andal merupakan salah satu faktor utama tumbuh kembangnya sektor usaha, bisnis dan industri yang ada di Kabupaten Sanggau dan sekitarnya.

Hal tersebut diungkap Manager PLN UP3 Sanggau, Muhammad Isra, di ruang kerjanya pada Senin, tanggal 15 Agustus 2022.

Diakuinya, sejak sistem kelistrikan Sanggau masuk dalam sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, kualitas pasokan listrik semakin andal dan kondusif.

"Saat ini, kebutuhan listrik masyarakat di Kabupaten Sanggau, Sekadau, dan Sintang dipasok dari sistem kelistrikan Khatulistiwa, dimana daya mampu pembangkit berkisar antara 30.000 kW hingga 60.000 kW. Ini jauh dari rata-rata beban puncak dimasing-masing daerah tersebut," ungkap Isra.

Untuk sistem kelistrikan Sanggau, saat ini dapat disuplay dari Gardu Induk (GI) Tayan, GI Ngabang, dan GI Sanggau, dengan rata-rata daya mampu pembangkit sebesar 30.000 kW.

Berdasarkan data per tanggal 11 Agustus 2022, pukul 18.00 WIB, beban puncak kebutuhan listrik tertinggi masyarakat di Kota Sanggau dan sekitarnya sebesar 21.050 kW.

"Dengan dipasok dari 3 gardu induk besar, yakni GI Tayan, GI Ngabang, dan GI Sanggau sendiri, kami yakin dapat menyediakan listrik yang andal, sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat serta mampu mendorong pertumbuhan usaha di sektor bisnis dan industri," ucap Isra optimis.

Gebyar Lintang Ndadari Harap PLN Goes to School Bekali dan Buka Wawasan Siswa 

Ia juga mengatakan, kondisi serupa juga berlaku di Kabupaten Sekadau dan Sintang.

Dikatakan Isra, GI Sekadau memiliki daya mampu pembangkit sebesar 30.000 kW, dengan beban puncak sebesar 8.902 kW, sedangkan GI Sintang memiliki daya mampu pembangkit sebesar 60.000 kW, sementara beban puncaknya sebesar 24.656 kW.

Dampak positif kondisi listrik yang stabil di Sanggau dirasakan oleh Ican (32), Pemilik salah satu bengkel las listrik di Jalan Agus Salim, Sanggau.

Dirinya mengaku, listrik di Kota Sanggau jarang sekali padam. Kalaupun padam biasanya hanya sebentar.

"Listrik adalah faktor utama penggerak usaha yang kami jalankan. Dengan kondisi listrik yang stabil dan tidak padam tentunya usaha yang kami jalankan pun akan semakin maju dan berkembang," tutur Ican.

Hal senada juga diungkap Herman (42), Pemilik sebuah Cafe di Jalan Ahmad Yani, Sanggau.

Ia menyebutkan, respon Petugas PLN juga cepat saat dirinya melaporkan gangguan listrik via Aplikasi PLN Mobile.

"Respon Petugas PLN yang dengan sigap dan cepat dalam melayani sangat membantu kami dalam menjalankan usaha. Terima kasih kami ucapkan kepada PLN, atas dukungannya kepada kami, para pelaku usaha di Sanggau ini. Semoga PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat," pungkas Herman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved