Kinerja XL Axiata Terus Menguat, Raih Laba Bersih Rp 615 Miliar

Dari periode akhir Juni tahun lalu hingga akhir Juni 2022 sebanyak 92 persen dari seluruh BTS 3G telah dipadamkan dan hanya tersisa sekitar 4.221 BTS

Editor: Nina Soraya
Dok/XL Axiata
Teknisi melakukan pemeliharaan rutin di atas menara BTS milik XL Axiata yang berlokasi di Stasiun Tugu, Yogyakarta, belum lama ini. XL Axiata mencatat laba bersih meningkat menjadi 476 miliar selama kuartal kedua saja sehingga mencapai sebesar Rp 615 miliar di semester pertama. 

Dari periode akhir Juni tahun lalu hingga akhir Juni 2022, sebanyak 92 persen dari seluruh BTS 3G telah dipadamkan, dan hanya tersisa sekitar 4.221 BTS. Targetnya, per akhir 2022, seluruh BTS 3G sudah padam.

Trafik XL Axiata selama semester pertama 2022 juga terus meningkat.

Tercatat, trafik meningkat sebesar 30 persen (YoY) menjadi 3.840 Petabyte di akhir Juni 2022. Sementara itu, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, trafik meningkat pesat sebesar 7 persen.

Hal ini juga selaras dengan meningkatnya pengalaman pelanggan yang lebih baik, karena adanya peningkatan User Throughput dan perbaikan Latency selama kuartal pertama tahun ini.

Rayakan HUT Ke-77 RI, XL Axiata Berikan Promo Merdeka Dengan Kuota 65 GB Hanya Rp 77 Ribu

Kenaikan trafik yang signifikan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan dari layanan data dan layanan digital. Tercatat, di semester pertama 2022 ini XL Axiata berhasil meraih pendapatan data dan layanan digital sebesar Rp 12,87 triliun, naik 9 persen YoY.

Akses internet yang lebih cepat berdampak positif pada pemakaian aplikasi digital, termasuk aplikasi milik perusahaan, yaitu “myXL”dan “Axisnet”.

Pada kedua aplikasi yang antara lain menawarkan berbagai paket layanan dan juga sarana customer service kepada pelanggan tersebut, masing-masing mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi.

Dengan demikian, peningkatan investasi yang telah XL Axiata implementasikan telah terbukti sangat mendukung peningkatan performa bisnis, terutama pada sisi efisiensi biaya serta peluang untuk meningkatkan penjualan produk.

Selaras dengan visi perusahaan menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia (#1 Converged Operator in Indonesia), XL Axiata terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi kepada masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan manfaatnya.

Hasilnya, penetrasi layanan konvergensi ini telah mencapai 28 persen, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk ini.

Akuisisi Linknet yang baru saja dilakukan akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang.

Selain itu, XL Axiata juga telah menuntaskan akuisisi Hypernet. Langkah ini akan semakin memperkuat portofolio XL Axiata pada layanan korporasi (B2B).

Di sepanjang semester pertama 2022 ini, beban biaya operasional meningkat 13,2 persen (YoY) menjadi Rp 7,34 triliun dari Rp 6,49 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain biaya pemasaran dan penjualan, biaya terkait pajak BHP (regulatory charges) dan sebagainya.

Sementara itu, total jumlah pelanggan XL Axiata meningkat menjadi 57,23 juta, dengan jumlah pelanggan layanan prabayar sebanyak 55,8 juta. Pelanggan 4G mencapai 90,9 persen, meningkat 6 persen YoY.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved