Lokal Populer
Kenaikan Harga BBM Bikin Masyarakat Khawatir dan Harap Adanya Kenaikan UMP
Adanya rencana kenaikan harga BBM, warga berharap Upah Minimum Provinsi (UMP) ikut naik
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Adanya rencana kenaikan harga BBM, warga berharap Upah Minimum Provinsi (UMP) ikut naik, seperti yang disampaikan Iroy warga Kubu Raya, pada 23 Agustus 2022.
Iroy mengatakan dengan adanya isu kenaikan BBM subsidi yang sudah menyebar, beberapa barang sembako sudah ikut naik.
"Kalau masalah ini sih, baru isu BBM naik saja semua barang sudah ikut naik, seperti susu yang awalnya kisaran 21 ribu sekarang sudah 23 ribu, pokoknya beberapa barang sembako sudah naik," katanya.
Ia yang memiliki keseharian bekerja di salah satu perusahaan swasta dan membuka usaha kecil-kecilan juga mengaku keberatan jika wacana kenaikan BBM subsidi tersebut terjadi.
"Keberatan si pasti, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi keputusan pemerintah, yang penting ada tujuan dan alasan yang jelas barangkali ada perencanaan yang kita tidak tau apa," katanya.
• Pengelola SPBU di Mempawah Tegaskan Belum Mengetahui Wacana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Dengan adanya kenaikan beberapa bahan sembako tersebut, beberapa karyawan berharap kepada pemerintah untuk ikut menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Harapan ke pemerintah, kalau bisa upah karyawan dinaikkan sedikitlah biar seimbang dengan harga barang yang juga ikut naik," katanya.
Hal senada juga disampaikan Rahmadi salah satu karyawan swasta, berharap UMP ikut naik.
"BBM naik, Minyak Naik, Sembako naik, semua naik, kalau bisa upah minimum karyawan juga ikut naik, biar nutup," kata Rahmadi.
Pedagang Khawatir
Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dikabarkan akan mengalami naik harga, sejumlah pedagang mengaku Was-was bahan pangan ikutan naik.
Seperti yang disampaikan oleh Trian pedagang air tahu dan ketan yang berjualan dari Desa Kuala Dua menuju tempat dagangannya di jalan Adisucipto BTN Teluk Mulus, mengaku keberatan dan was-was, Selasa 23 Agustus 2022.
"Tentu saja keberatan ya, pasti bukan hanya saya saja tapi pedagang lain juga akan merasakan hal yang sama, karena takutnya bahan-bahan semuanya ikutan naik, sedangkan hasil jualan yang kami dapatkan bisa dibilang pas-pasan, itu belum lagi kalo jualan sepi malah makin rugi yg ada," kata Trian ditemui saat berjualan di BTN Teluk Mulus Jalan Adisucipto Sungai Raya. .
Dengan adanya wacana kenaikan BBM tersebut ia mengaku akan berdampak karena jarak rumah dan tempat dagangan cukup jauh.
"Pastinya berdampak sih, apalagi saya kalau mau jualan kan jaraknya lumayan jauh dari rumah, rumah saya di Desa Kuala Dua, lumayan dari sana ke sini kalau bolak balik," katanya.
• Wacana Harga BBM Subsidi Naik, Warga Sekadau: Jangan Ditambah Lagi Beban Masyarakat