Khazanah Islam

Apa Boleh Sholat Subuh Tanpa Doa Qunut ? Jika Tidak Hafal Ada Doa Pengganti

Lalu bagaimana jika tidak membaca Doa Qunut baik itu di sengaja ataupun tidak di sengaja, bahkan jika tidak tahun.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Tribunpontianak.co.id/ISTIMEWA
Membaca doa qunut dalam Subuh hukumnya sunnah. Makan bagi yang tidak membaca doa qunut Sholat Subuhnya tetap sah 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Muncul sejumlah pertanyaan menyangkut pelaksanaan doa qunut saat melaksanakan Sholat Subuh.

Setiap Sholat Subuh dalam Madzhab Syafi'i maka membaca Doa Qunut di rakaat kedua setelah i'tidal.

Lalu bagaimana jika tidak membaca Doa Qunut baik itu di sengaja ataupun tidak di sengaja, bahkan jika tidak tahun.

Pada dasarnya doa qunut hukumnya adalah sunnah, jagi bagi yang meninggalkan tidak ada masalah, hanya saja tidak mendapatkan keutamaan.

Beda halnya jika tidak hafal maka dianjurkan untuk mengganti doa qunut dengan doa lainnya.

Asalkan tetap melaksanakan Doa Qunut meski menggunakan doa lainnya maka tetap akan mendapatkan keutamaan.

BACAAN Doa Qunut Sholat Subuh Lengkap Niat Sholat Subuh 2 Rakaat Sebagai Imam & Makmum serta Sendiri

Berikut doa pengganti qunut.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar."

Doa Qunut Sendiri

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"Allahummah diinii fiiman hadait. Wa 'aafinii fiman aafait. Watawallanii fiiman tawallait. Wabaariklii fiimaa a'thait. Waqinii birahmatika syarra maa qadlait. Fa innaka taqdlii walaa yuodlaa 'alaik. Wa-innahu laa yadzillu man waalait. Walaa ya'izzu man aadait. Tabaarakta rabbanaa wata 'aalait. Falakal hamdu 'alaa maa qadlait. Astaghfiruka wa-atuubu i laik. Washallallaahu'alaa sayyidinaa muhammadin nabyyil ummiyyi wa-'alaa aalihi washahbihii wasallam."

Artinya : 

“Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan."

"Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved