Polisi Tembak Polisi

Alasan Keluarga Brigadir J Laporkan Benny Mamoto ke Polisi, Kamaruddin Simanjuntak Singgung Isu LGBT

Kamaruddin Simanjuntak menambahkan bahwa ada empat laporan lain yang dilaporkan termasuk mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Kolase tribunpontianak.co.id / fiz
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak akan polisikan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks 

Mahfud MD ungkap drama melankolis Ferdy Sambo

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap adanya drama melankolis dalam rencana pembunuhan Brigadir J.

Disebut oleh Mahfud MD, sebelum kematian Brigadir J diumumkan ke publik, terdapat drama dimana sang tersangka Irjen Ferdy Sambo menangis histeris di ruang kerjanya.

Drama tersebut, kata Mahfud MD, sengaja dibuat agar publik percaya dengan skenario yang telah disusun oleh Ferdy Sambo.

"Memang dibohongi. Ada skenario drama melankolis," kata Mahfud MD dalam program Indonesia Lawyers Club, Senin 15 Agustus 2022.

Karena drama melankolis yang dibuat Ferdy Sambo, Kompolnas sempat mempercayai sang Jenderal bintang dua itu.

Lebih lanjut, sebelum perilisan kabar meninggalnya Brigadir J, Ferdy Sambo sempat memanggil sejumlah orang, termasuk satu orang dari Kompolnas.

"Pada hari Senin sebelum peristiwa diumumkan, Pak Sambo memanggil beberapa orang, termasuk dari Kompolnas, satu orang dipanggil," ungkap Mahfud MD.

Ini Laporan Putri Candrawathi yang Bikin Ferdy Sambo Naik Darah Hingga Bunuh Brigadir J

Dalam pertemuan itu, Ferdy Sambo, ungkap Mahfud MD, menangis histeris

 "Saya ini dizalimi, istri saya dilecehkan. Dia terus nangis gitu, tidak menjelaskan hal lain," lanjut Mahfud MD.

Tujuan Ferdy Sambo memanggil total enam orang tersebut agar ia dapat menciptakan prakondisi seakan-akan memang benar terjadi baku tembak dan pelecehan terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

"Setidaknya ada lima orang. Diciptakan prakondisi, agar orang percaya dengan kondisi itu (baku tembak dan pelecehan)," kata Mahfud MD.

"Saya sudah cek pada semua orang yang dipanggil. Kalimatnya sama, cuma nangis mondar-mandir di meja," jelas Mahfud MD.

Mahfud MD juga mengungkap Ferdy Sambo sempat melontarkan sebuah kalimat bersifat persuasif.

"Kalau saya ada di situ saya tembak sendiri sampai mati lebih parah," kata Mahfud MD.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved