PPNI Kalbar Gelar Rapat Kerja Wilayah dan TOT Terintergrasi
“Dari pusat sampai ke komisariat dan bahkan informasinya sampai ke anggota,” ujarnya, saat diwawancarai usai mengikuti penutupan kegiatan Rapat Kerja
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kalimantan Barat menyelengarakan kegiatan Rapat Kerja Wilayah(Rakerwil) dan TOT Terintegrasi.
Yang dilaksanakan dari tanggal 12 s.d 14 Agustus 2022, di Ball Room Hotel Mercure Jl. Jenderal Ahmad Yani Pontianak.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah menuturkan bahwa Rakerwil yang diselengarakan tersebut untuk melakukan konsolidasi nilai progres dan juga membuat program-program unggulan di tahun berikutnya
Sedangkan TOT terintegrasi adalah upaya untuk membuat penyelarasan dari segala kebijakan peraturan internal, pedoman-pedoman tata kerja, dan mekanisme yang ada di dalam organisasi
“Dari pusat sampai ke komisariat dan bahkan informasinya sampai ke anggota,” ujarnya, saat diwawancarai usai mengikuti penutupan kegiatan Rapat Kerja Wilayah(Rakerwil) dan TOT Terintegrasi DPW PPNI Kalimantan Barat, Minggu 14 Agustus 2022.
Lanjut dia, ada sembilan program PPNI yang menjadi topik utama dalam Rakerwil dan TOT terintegrasi tersebut.
• Peminat Baca Tinggi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pontianak Hadirkan Inovasi Pojok Persiapan Tes
Satu diantaranya, program pelayanan keperawatan, program pendidikan dan pelatihan, program penelitian, program kesejahteraan perawat, pemberdayaan politik, hukum dan perundang-undangan, dan program untuk hubungan kerja sama.
“Kita punya ada dari pusat apa, provinsi apa, kabupaten kota apa. Jadi biar selaras dan tentu melihat potensi dan kearifan lokal,” tambahnya.
Selain itu, PPPNI sudah mengeluarkan surat edaran dan imbauan untuk mengajak seluruh anggota PPNI melalui pengurus DPW provinsi kabupaten/kota dan komisariat.
Demi menyukseskan dan mendukung program vaksinasi serta mengikuti program vaksinasi booster kedua
“Karena kita adalah tenaga yang tergolong lebih rentan dari masyarakat pada umumnya. Karena kita bekerja di ruang yang memang sangat beresiko,” katanya.
“Oleh karena itu kita imbau untuk teman-teman seluruh perawat jangan sampai ketinggalan program booster kedua ini,” imbaunya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News