Lokal Populer
Wujudkan Kota Agropolitan Jadi Kawasan Berbasis Pertanian di Ketapang
Pihaknya akan menata infrastruktur, termasuk sarana dan prasarana sehingga Kota Agropolitan ini menjadi sebuah kawasan yang berbasis pertanian
Berdasarkan data Balai Karantina Pertanian Kelas Total volume ekspor komoditas pertanian yang tercatat di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Pontianak pada Semester I Tahun 2022 mencapai 291.858 ton atau senilai Rp1,85 trilyun atau 36,25 persen dari target Rp5,08 trilyun.
Sepuluh komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada semester I tahun 2022 yaitu Karet senilai Rp376.538.978.862,00, RDB Palm Sterin senilai Rp357.676.280.715,00, Kelapa Bulat senilai Rp264.091.649.146,43, Palm Kernel expeller senilai Rp169.515.513.467,00, RDB Palm Olein senilai Rp86.760.300.000,00, Santan Kelapa senilai Rp68.433.198.701,00, Cangkang sawit senilai Rp 41.129.981.805,00, Kelapa Parut senilai Rp31.110.395.538,00, Pinang senilai Rp11.510.249.508,00, Buah Durian senilai Rp1.800.000.000,00.
Kemudian, berdasarkan data dari IQFAST SYSTEM BARANTAN dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak pada tahun 2021, ekspor komoditas pertanian dari Kalbar antara lain RDB Palm Olein (volume 158.907.550 kg), RDB Palm Sterin (volume 69.108.780 kg), Karet (volume 44.472.564,16 kg), Kelapa Bulat (volume 245.978.615 kg), Palm Kernel expeller/Cangkang Sawit (214.497.560,27 kg). Kelapa Parut (5.378.324,52 kg), Palm Kernel Oil (7.750.000,00 kg), Santan Kelapa (6.145.563,85kg), Lada Biji (901.881,35 kg) dan Pinang (4.985.799,88 kg).
Kelapa Bulat dengan tujuan China mendominasi negara tujuan ekspor disamping Thailand dan Vietnam.
Sedangkan Karet Lempengan dengan tujuan India sangat mendominasi ekspor dibandingkan negara tujuan ekspor lain seperti China, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Malaysia, Amerika dan Jepang.
Tercatat, ada beberapa Komoditas Pertanian yang mengalami peningkatan Ekspor di tahun 2022. Mulai dari Cangkang sawit, Santan Kelapa, Bungkil Kelapa, Tepung Kelapa, Air Kelapa, Daun Sawit, Vanili, Nipah, Jamur Kering dan bibit lada dengan nilai peningkatan ekspor mencapai Rp84.893.670.744.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jam Samuel Maringka menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Pertanian sedang menggalakkan Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor), yang mana gerakan tersebut mendorong pengusaha dan eksportir melipatgandakan produk ekspornya.
Namun, dalam ekspor catatan yang harus di perhatikan bilamana kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, barulah ekspor akan dilakukan dengan komoditas yang sudah diseleksi terlebih dahulu.
"Disamping memenuhi untuk kebutuhan kedalam negeri, surplus hasil dari Pertanian dapat juga diekspor, disaat berbagai negara mengalami krisis pangan, kita mulai secara selektif, kita lihat ekspor kita terus meningkat, dan kita harapkan ditahun 2022 bisa berjalan seperti apa yang kita harapkan, namun kita akan lebih selektif terhadap komoditas tertentu,"ujarnya.
Saat ini ia menilai pertumbuhan ekonomi bidang pertanian ditingkat masyarakat Kalbar sudah sangat baik, dan hal tersebut sudah menjadi catatan penting pihaknya bahwa krisis diberbagai negara akibat Pandemi Covid 19 namun tidak berdampak ke Indonesia.
"Kita harapkan ini terus dipertahankan dan kita sangat mengharapkan kedepan Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia," tuturnya.
Untuk mempertahankan konsistensi tersebut, Pihaknya dari Inspektorat Pertanian akan selalu mengawasi berbagai program pertanian di Kalbar dan seluruh Indonesia agar program berjalan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.