Lokal Populer

Warga Bangga Penamaan Terminal Kijing, Sutarmidji Tegaskan Hanya Mengirim Usulan Nama

Posisi strategis Pelabuhan Kijing semoga menjadi daya tarik investor baik PMA. ataupun PMDN untuk berusaha di Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan kerja sekaligus meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa 9 Agustus 2022. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden) 

Mengenai nama mana yang ditetapkan sebagai nama baku sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Pusat berdasarkan prosedur yang diatur sesuai tahapan dan sesuai dengan nama rupabumi. 

“Tidak ada yang diubah, itu usulan dari yang ada ke kita bukan saya yang usulkan. Sekarang disebut mengubah, apa yang diubah. Saya nama apapun terserah, Kedepan kalau mau perubahan nama itu urusan bupati,” tegas Sutarmidji

Dikatakannya Pertimbangan waktu itu kenapa Pelabuhan Tanjungpura seperti halnya di daerah lain, Sutarmidji mengatakan kalau di Jakarta ada Pelabuhan Tanjung Periok, Semarang ada Tanjung Mas, Surabaya ada Tanjung Perak, ada Pelabuhan Tanjung Balai dan Tanjung Uban dan sebagainya yang hampir semua daerah itu tanjung.

“Tapi kita tak masalah mau Tanjungpura atau Kijing terserah. Jadi usulan itu saya kirim, tapi dibilang mengubah. Padahal tidak ada yang mengubah. Yang salah itu yang mencak-mencak, tapi tak tau ujung pangkalnya,” tegas Sutarmidji.

Nama sekarang yakni Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Mempawah yang terdengar sedikit aneh menurut Sutarmidji. 

“Ini udah mau tanda tangan dan prasasti sudah di tandatangan, tapi waktu itu di undangan pakai nama Pelabuhan Tanjungpura Terminal Kijing di Mempawah lebih bagus,”ujar Sutarmidji.

Polemik tersebut juga sempat memanas bahkan ada oknum yang menyerang secara pribadi dengan menuliskan kata-kata yang tidak pantas di Sosial Media yang menjurus ke Gubernur Sutarmidji. Hingga akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian.

“Mau bilang saya apapun terserah, tapi itu merupakan Sara, tidak boleh ini akan menjadi pembelajaran. Menulis “ pueehh” itu artinya meludah dan itu tidak ada etika. Saya itu orang Sungai Kunyit  lebih tau dari dia,” tegas Sutarmidji.

Ia menegaskan bahwa hanya menyampaikan usulan tersebut ke pusat sesuai aspirasi yang masuk. 

“Aspirasi yang masuk banyak ada enam kita ambil dua dan itu tertuang di dalam surat,” ucap Sutarmidji.

Midji mengatakan dulunya nama Kijing itu diambil di tahun 1992 ketika saat itu dikelola jadi daerah wisata. Kijing sendiri merupakan jenis kepah, remis yang hidup di air tawar bukan di laut.

“Saya tegaskan kenapa kita usulkan terkait Pelabuhan Tanjungpura, usulan itu bukan dari saya. Saya hanya merekap usulan,” ujar Sutarmidji.

Nama Tanjungpura sendiri diambil mengingat sejarah dulunya dari Daeng Menambon yang berasal dari Kerajaan Tanjungpura yang merupakan pahlawan pemersatu. 

Wilayah Tanjungpura dulunya disatukan oleh Daeng Menambon yang merupakan menantu Raja Tanjungpura yang ditugaskan menjadi raja di Mempawah. 

“Atas dasar kajian itulah kita mengusulkan, Tapi bukan saya mengusulkan. Saya sebagai Gubernur hanya menyampaikan tentang usulan tersebut,” pungkas Sutarmidji.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved