Tim Herbis Expedition Mapala Untan Sukses Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Sekadau
“Saat pengabdian pada masyarakat tim juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong yaitu membersihkan jalan dari perbatasan keyayo sampai ke d
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ekspedisi wajib yang didasari tri dharma perguruan tinggi ini berlangsung di Dusun Keyayo, Desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau pada tanggal 25 juli hingga 5 agustus 2022.
Tim herbis expedition ini beranggotakan 10 orang yang sukses melakukan ekspedisi wajibnya.
Ekspedisi ini diawali dengan pengabdian pada masyarakat, dimana tim akan melakukan bakti sosial bersih bersih lingkungan dan pembuatan plang di setiap RT.
“Saat pengabdian pada masyarakat tim juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong yaitu membersihkan jalan dari perbatasan keyayo sampai ke dusun,” ucap, Dedi Sugianto Ketua tim herbis expedition.
Masyarakat didusun tersebut mengaku bahwa gotong royong ini rutin dilakukan setiap minggunya.
• Dinkes Sekadau Gelar Rembuk Stunting, Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Sekadau
"Tidak hanya bekerja sama dalam pembersihan jalan tapi masyarakat di dusun melakukan gotong royong dalam pembangunan gereja, pembuatan lapangan bola di balai dusun,bersih bersih lingkungan dan lainnya," kata Elvan warga setempat.
Pendidikan dan pengajaran juga dilakukan di SDN 33 Keyayo. Kegiatan ini mencakup senam kebugaran jasmani, penambahan materi pentingnya pendidikan dan hewan yang di lindungi di Kalimantan Barat, penambahan buku di SDN 33 Keyayo dan penambahan plang di setiap kelas.
Menurut Ignasio Husno selaku kepala sekolah di SDN 33 Keyayo kegiatan ini memberikan banyak manfaat positif di sekolah, di antaranya melatih mental siswa. Siswa yang tidak bisa berbahasa Indonesia dapat belajar berbaur menggunakan bahasa Indonesia dengan tim.
“Saya berharap kegiatan seperti ini ada lagi di tahun-tahun berikutnya disekolah ini untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa SDN 33 Keyayo,” ujarnya
Penelitian di lakukan dengan tujuan mengumpulkan data jenis jenis tumbuhan obat di dusun keyayo dan cara pengolahannya.
Muldianto, salah seorang warga dusun Keyayo juga mengaku lebih sering melakukan pengobatan tradisional dari pada obat medis karena lebih cepat dan mudah didapat disekitaran rumah.
Dalam penelitian tersebut tim menemukan sebanyak 20 jenis tumbuhan obat yang sering di gunakan oleh masyarakat di Dusun Keyayo.
Dedi sugianto selaku ketua tim mengucapkan terimakasih banyak kepada tim yang sudah bekerja keras dalam kegiatan ini.
“Saya juga berterimakasih kepada semua masyarakat di Dusun Keyayo sudah menyambut kedatangan kami dengan hangat, bahkan sudah banyak membantu kami dari segi tenaga dan materi” ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Tim-Herbis-Expedition-melakukan-foto-bersama-murid-SDN-33-Keyayo-2w3542erdf.jpg)