Doa Katolik
Renungan Katolik Selasa 2 Agustus 2022 Hari Minggu Biasa XVIII Lengkap Bacaan Injil Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yer. 30:1-2,12-15,18-22 dan bacaan injil diambil dari Mat. 14:22-36. Sementara mazmur tanggapan: 102:16-18,19-21,29,22-23.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Minggu Selasa 2 Agustus 2022 Hari Minggu Biasa XVIII.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik Selasa 2 Agustus 2022
Bacaan 1 diambil dari Yer. 30:1-2,12-15,18-22 dan bacaan injil diambil dari Mat. 14:22-36.
Sementara mazmur tanggapan: 102:16-18,19-21,29,22-23 dan bait pengantar injil: Alleluya.
• Makna Lambang Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Keuskupan Agung Pontianak
Bacaan Pertama: Yer. 30:1-2,12-15,18-22
Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu dalam sebuah kitab’.”
Beginilah sabda Tuhan tentang Israel, “Penyakitmu sangat parah, lukamu tak tersembuhkan!
Tiada orang yang membela hakmu, tiada obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi.
Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu!
Mengapa engkau berteriak karena penyakitmu?
Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah?
Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.”
Dan beginilah sabda Tuhan selanjutnya, “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya.
Kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan purinya akan berdiri di tempatnya yang asli.
Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria.
Aku akan membuat mereka berlipatganda, dan mereka tidak akan berkurang lagi.
Aku akan membuat mereka dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi.
Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-ku.
Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka.
Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri.
Dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka.
Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku.
Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku?”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23
Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya, alleluya.
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.
Bacaan Injil: Mat. 14:22-36
Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang.
Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri.
Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ.
Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal.
Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, “Itu hantu!”
Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya, “Tenanglah!
Akulah ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru, “Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.”
Kata Yesus, “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!”
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata, “Orang kurang percaya!
Mengapa engkau bimbang?”
Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin.
Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sungguh, Engkau Anak Allah.”
Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.
Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahkannya ke seluruh daerah.
Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya.
Mereka memohon, supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya.
Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
• Wajah 5 Uskup yang Pernah Bertugas di Keuskupan Agung Pontianak dan Lama Masa Jabatan
Renungan Katolik
Pada hari ini, Injil bercerita tentang Yesus yang berjalan di atas air dan menyelamatkan Petrus dari terpaan angin kencang.
Petrus mengikuti Yesus sudah cukup lama dan berulang kali melibat Yesus membuat berbagai mukjizat.
Meskipun begitu. Petrus masih belum yakin dan percaya dengan kuasa-Nya, ketika dirinya terancam akan tenggelam karena diombang-ambing gelombang dan diterjang angin kencang.
Kepercayaan Petrus terhadap kuasa Yesus seakan-akan hilang pada saat nyawanya sedang terancam.
Sosok Petrus mungkin juga menjadi gambaran diri kita.
Kita sering mengklaim diri sebagai orang-orang yang percaya Yesus Kristus.
Namun, ketika badai masalah menimpa hidup kita dan persoalan Iainnya datang silih berganti bagai gelombang bergulung menerpa, kita kadang mulai ragu akan kuasa Tuhan.
Bahkan, kita mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan.
Hari ini kita diingatkan bahwa iman kepada Tuhan tidak cukup hanya diyakini dan dihayati saat hidup kita enak dan tenang saja, tetapi harus benar-benar nyata juga ketika kita sedang mengalami kegagalan, merasakan penderitaan, menghadapi kesulitan, dan menemui ketidaknyamanan.
Iman yang hidup akan selalu meneguhkan, menguatkan, dan memberikan semangat kepada kita dalam menghadapi aneka persoalan hidup.
Di dalam Yesus seorang beriman akan tetap berjalan lurus dan tegak dan tanpa ragu menghadapi badai dan taufan.
Ya Bapa, kuatkanlah iman, harapan dan kasih kami terhadap Engkau. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News