Muhammad Pagi Nilai Pemenuhan Hak Anak Jaminan Ketersediaan SDM Unggul di Mempawah di Masa Depan

Muhammad Pagi mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak

Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, menghadiri acara Peringatan Hari Ank Nasional (HAN) yang digelar di gedung Mempawah Convention Center (MCC), Rabu 27 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, menghadiri acara Peringatan Hari Ank Nasional (HAN) yang digelar di gedung Mempawah Convention Center (MCC), Rabu 27 Juli 2022.

Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini bertema Anak Terlindungi, Indonesia Maju Anak Tangguh Pasca Pandemi Covid-19.

Muhammad Pagi mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan dan terpenuhinya hak-hak terhadap anak.

"Upaya membangun karakter anak merupakan sebuah kewajiban berkelanjutan yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa dekade mendatang," ujarnya, Kamis 28 Juli 2022.

"Pemenuhan hak anak di masa sekarang merupakan jaminan atas ketersediaan SDM unggul Kabupaten Mempawah di masa depan," katanya lagi.

Pemkab Mempawah Gelar Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2022

Muhammad Pagi menjelaskan, melihat betapa pentingnya posisi anak sebagai elemen dari masyarakat, maka sejak tahun 1984 pemerintah menetapkan tanggal 23 juli sebagai Hari Anak Nasional (HAN).

"Peringatan hari anak nasional dilaksanakan setiap tahun baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal ini menjadi pengingat bagi kita bahwa anak merupakan individu yang unik dan penuh dengan potensi," bebernya.

Muhammad Pagi mengatakan, era globalisasi menghantarkan tatanan kehidupan baru, tentu dengan berbagai implikasi.

"Banyak manfaat positif yang bisa diperoleh meskipun dalam beberapa hal juga membawa dampak negatif bagi generasi muda," katanya.

Lebih lanjut, Muhammad Pagi menjelaskan, pola hidup konsumtif, sikap individualistik, rendahnya tingkat kepedulian sosial dan gaya hidup yang mengarah pada budaya asing terasa menjangkiti gaya hidup anak dan remaja.

"Kemudahan mengakses hiburan dan informasi menjadikan anak-anak semakin menggemari budaya asing dalam berbagai kemasan seperti permainan, film, musik, kuliner atau bentuk gaya hidup lainnya," ujarnya.

Dirinya juga mengatakan, kecenderungan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar maupun bahasa daerah dikalangan anak-anak pun saat ini dirasakan semakin memudar.

"Kita tentu berharap, bahwa masa depan Kabupaten Mempawah akan dikelola oleh insan-insan yang berintegritas, kompeten dan berbudaya," katanya.

"Dipundak anak-anak Kabupaten Mempawah inilah masa depan itu berada. Sudah seharusnya kita mengupayakan anak-anak kita menjadi insan yang religius, memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air, disiplin dan kerja keras, kreatif dan mandiri serta memiliki kepedulian sosial," tutupnya. (*)

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved