Pemilu 2024
DPLE Kalbar Gelar Deklarasi Bersama Menolak Politik Identitas Sambut Pemilu 2024
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPD PDIP Kalbar Lasarus, Ketua DPW Nasdem Kalbar Syarif Abdullah Alkadrie, Ketua Bawaslu Kalbar Ruhermansyah,
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Pemuda Lintas Etnis (DPLE) Kalbar mengadakan deklarasi bersama menolak politik identitas dalam rangka menghadapi pemilu 2024. Kamis, 28 Juli 2022.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPD PDIP Kalbar Lasarus, Ketua DPW Nasdem Kalbar Syarief Abdullah Alkadrie, Ketua Bawaslu Kalbar Ruhermansyah, dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini mengangkat tema menolak politik identitas yang berpotensi memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa ini, bertujuan untuk mengantisipasi polarisasi tengah-tengah masyarakat dalam menyambut pemilu 2024.
• Siapkan 16 Ribu Sambungan IPALD, Pemkot Pontianak dan PT Pelindo II Teken Kerjasama Bangun SPALD-T
Adrianus selaku ketua panitia pelaksana sekaligus ketua umum DPLE mengatakan bahwa kegiatan ini dilangsungkan sebagai bentuk partisipasi kaum milenial dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas.
"Kegiatan ini sebagai peran pemuda dalam berpartisipasi pada pemilu 2024, pemuda sejak dulu sudah berperan dalam kehidupan bangsa contohnya sumpah pemuda," ucap Adrianus.
Ia juga menyampaikan pada kegiatan ini adalah bentuk penolakan dari kaum milenial Kalbar terhadap politik identitas yang mengancam persatuan bangsa.
Sehingga ia menghimbau pemuda milenial di Kalbar jangan sampai terjerumus dalam politik identitas ini, melainkan menurutnya pemuda harus lebih memperhatikan terkait gagasan-gagasan atau ide-ide yang berguna untuk memajukan Kalbar.
"Kegiatan ini adalah bentuk penolakan kami terhadap politik identitas, kita berharap pemuda jangan sampai terjerumus, oleh karenanya pemuda harus jeli memandang lebih ke arah gagasan bukan dari identitasnya," ucap Adrianus.
Sementara itu Hermanus kepala badan Kesbangpol Kalbar yang hadir mewakili gubernur Kalbar menyampaikan apresiasi dan harapannya pada kegiatan ini dapat membantu menciptakan perdamaian dan kerukunan ditengah masyarakat dalam menghadapi pemilu 2024.
"Saya berharap organisasi-organisasi pemuda dan kemasyarakatan mampu menyatu dengan masyarakat, dan mampu meleburkan perbedaan yang ada, sehingga semangat nasionalisme dan cinta tanah air dapat mengantisipasi potensi perpecahan di kalangan masyarakat.
Sebab menurutnya politik identitas ini tidak sesuai dengan ideologi pancasila sehingga dapat memecah belah kesatuan bangsa. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News