AKHIR TRAGIS Kopda Muslimin yang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Istrinya
Suami korban yang diduga menjadi dalang dalam kasus ini, Kopda Muslimin dikabarkan meninggal setelah menenggak racun di rumah orangtuanya di Kendal.
"Saat ini dua proyektil telah kami sita dan korban dilarikan ke rumah sakit," tutur dia.
Irjen Pol Luthfi menerangkan, kelima pelaku tersebut mendapat honor Rp 120 juta dari Kopda Muslimin setelah menembak korban.
Upah kompensasi diberikan saat kopda Muslimin menunggu istrinya menjalani perawatan di rumah sakit di Banyumanik.
Kopda Muslimin menelpon sang eksekutor untuk mengambil upah yang telah disediakannya untuk dibagikan ke pelaku lainnya.
"Saat itu, suami korban keluar dari rumah sakit menuju minimarket yang jaraknya sekira 300 meter dari rumah sakit untuk bertemu tersangka."
"Saat itulah, uang kompensasi Rp 120 juta diserahkan dan telah dibagi 5 orang," jelasnya.
Menurutnya, tidak membutuhkan waktu lama menangkap kelima tersangka penembakan tersebut.
Kasus tersebut terungkap 4 hari setelah kejadian tepatnya pada Kamis 21 Juli 2022.
"Pada hari tersebut pukul 20.00 Sugiono ditangkap, keesokan harinya pukul 13.00 Agus Santoso ditangkap."
"Hari berikutnya lagi ada dua tersangka yang ditangkap beserta penyedia senjata api," terangnya.
• Ini Alasan Kopda Muslimin Ingin Bunuh Istrinya Sendiri di Semarang, Berujung Sewa 5 Pembunuh Bayaran
Sudah Direncanakan Selama Sebulan
Di sisi lain, kata Kapolda, upaya menyingkirkan Rina Wulandari dari hidup Kopda Muslimin telah dilakukan sejak sebulan lalu.
Berdasarkan keterangan tersangka Sugiono, Kopda Muslimin telah merencanakan menyingkirkan nyawa istri sah demi wanita lain dengan berbagai cara.
"Sebulan yang lalu, keterangan Babi (Sugiyono) diperintahkan untuk meracun."
"Kemudian mencuri targetnya istrinya mati, ketiga adalah santet," tuturnya.