Bocah 10 Tahun Tewas Terbakar di Singkawang, 2 Korban Masih Dirawat Intensif di Rumah Sakit
Sedangkan dua korban lainnya, yang merupakan ibu dan anak masih menjalani perawatan di RSUD Abdul Aziz Singkawang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kebakaran rumah yang terjadi di Jl Demang Akub, Kelurahan Sungai Bulan, Kecamatan Singkawang Utara, Kota Singkawang, Senin 25 Juli 2022 pukul 02.30 dini hari menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Sedangkan dua korban lainnya, yang merupakan ibu dan anak masih menjalani perawatan di RSUD Abdul Aziz Singkawang.
Kapolsek Singkawang Utara, AKP Ronald Deny Napitupulu , mengatakaan ada tiga korban akibat kebakaran tersebut. Korban terdiri dari seorang ibu bernama Susilowati (48) dan dua anaknya: Opi (17), perempuan dan saat ini masih dirawat di RSUD Abdul Aziz. Sedangkan M Fichry Batu Bara atau dikenal juga sebagai Fikri (10), bocah laki-laki, meninggal dunia.
Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di Komplek Griya Makmur, Jl Demang Akub. Seorang warga sekitar, Eli, menceritakan kembali saat proses penyelamatan penghuni rumah yang dilakukan oleh warga sekitar.
• Kebakaran Rumah di Singkawang, Satu Korban Meninggal Dunia, Dua Korban Dirawat Insentif
Menurut penuturan pria yang sudah tinggal hampir 12 tahun di komplek tersebut, dirinya dan berberapa warga berusaha mati-matian menyelamatkan ketiga korban.
Warga sempat kesulitan masuk ke dalam rumah lantaran seluruh pintu dan jendela di depan rumah telah terpasang teralis. Setelah berhasil membobol teralis jendela, Eli dan warga kemudian memberanikan diri masuk ke dalam rumah yang telah dipenuhi kepulan asap dan api.
"Kami berhasil menjebol jendela depan dan jendela belakang, langsung kami masuk mencari korban," kata Eli kepada Tribun, Senin 25 Juli 2022.
Sesaat setelah berhasil masuk ke dalam rumah, mereka menemukan dua korban, yakni seorang ibu dan anak laki-laki yang telah tidak sadarkan diri di ruang tengah.
"Di ruang tengah kami langsung menemukan ibu dan anak laki-laki, sudah tidak sadarkan diri, langsung kami evakuasi," terangnya.
Sedangkan seorang anak perempuan ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mandi. Ketiganya langsung dilarikan ke rumah sakit setelah berhasil dikeluarkan dari rumah yang terbakar tersebut.
Eli mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana kebakaran tersebut terjadi. Kala itu dirinya sempat panik lantaran mengetahui api sudah membesar di bagian atap rumah.
Ayah Histeris
Insiden kebakaran yang terjadi di Komplek Griya Makmur Jl Demang Akub, Kelurahan Sungai Bulan, Kecamatan Singkawang Utara, Kota Singkawang menyisakan duka mendalam bagi Fahri.
Bagaimana tidak, insiden kebakaran tersebut telah merenggut nyawa anak kesayangannya yang baru berusia 10 tahun. Saat ditemui sejumlah awak media di RSUD Abdul Aziz, Fahri terlihat sangat syok atas peristiwa kebakaran yang terjadi di kediamannya tersebut.
Ia tampak sekuat tenaga menahan tangis di matanya, merasakan kesedihan di dalam hatinya. Namun, sesekali air mata tersebut tidak dapat terbendung. Ia menangis sembari memanggil-manggil nama anaknya yang telah tiada. "Fikri, Fikri, Fikri," sebut Fahri sembari menangis di depan ruang ICU RSUD Abdul Aziz Singkawang.
Saat kejadian, Fahri memang tidak berada di rumah. Ia bekerja di satu perusahaan sawit di Kabupaten Sanggau.
Setelah mendapat informasi kebakaran, Fahri bergegas pulang ke Kota Singkawang. Hingga setibanya di Singkawang, ia mendapati M Fichry Batu Bara atau dikenal juga sebagai Fikri, anak kesayangannya telah wafat akibat insiden kebakaran tersebut.
Fikri kemarin telah dimakamkan, sementara ibu dan kakak perempuannya masih dirawat di RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang.
Hirup Asap
Direktur RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, dr Achmad Hardin, menerangkan dua korban yakni ibu dan seorang anak perempuannya sedang dirawat intensif oleh pihak rumah sakit.
Keduanya, kata dr Achmad Hardin sudah kembali sadar dan hanya mengalami luka bakar ringan. Namun, keduanya memang harus dirawat intensif karena mengalami gangguan inhalasi lantaran menghirup asap terlalu banyak saat terjebak dalam kebakaran tersebut.
"Ibunya mengalami luka bakar 28 persen, anak perempuannya mengalami luka bakar 10 persen. Kondisi hampir sama mengalami inhalasi, akibat asap dan panas," ungkap dr Achmad Hardin.
Menurut penuturan dr Achmad Hardin, kedua korban ini akan segera dipasang ventilator untuk membantu pernafasannya. Mereka juga akan ditangani oleh dua dokter sekaligus, yakni dokter bedah dan dokter spesialis paru-paru.
Sedangkan korban jiwa atas nama M Fichry Batu Bara sudah dalam kondisi meninggal dunia saat tiba di RSUD Abdul Aziz. Meski belum mendapatkan informasi terkait luka bakar yang dialami Fichry, namun dr Achmad Hardin menerangkan, sebagian besar korban kebakaran, terlebih dahulu meninggal dunia akibat menghirup asap hingga menyebabkan korban kekurangan oksigen.
"Biasanya karena kekurangan oksigen, akibat menghirup asap panas yang terlalu banyak, kamudian diperparah dengan luka bakar," terangnya.