Kisah Bayi Tanpa Tempurung Kepala
Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Sungai Pinyuh Mempawah Sempat di Diagnosa Hanya Berumur 7 hari
Mulyadi, ayahanda dari Al Qori Ramadhan bercerita kepada awak media. Dirinya mengatakan semenjak istrinya hamil tidak ada gejala apapun, dan bahkan sa
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Tidak puas mendengar jawaban sang dokter, pihak keluarga pun meminta agar Al Qori Ramadhan dirujuk ke Rumah Sakit Soedarso Pontianak.
"Setelah dari RSUD Rubini Mempawah, anak kami langsung dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak, namun disana dokter juga mendiagnosa seperti itu, anak kami hanya bisa bertahan 3-7 hari saja," ujarnya.
"Namun Alhamdulillah sampai 20 hari dirawat dari RSUD Rubini dan Soedarso anak kami masih diberikan keselamatan, dan hingga saat ini berusia 1 tahun 2 bulan, Alhamdulillah Al Qori Ramadhan tumbuh sehat, hanya saja ada kelainan di kepalanya," terang Mulyadi.
Setelah kurang lebih 20 hari mendapat perawatan di Rumah Sakit, pihak keluarga pun sepakat membawa Al Qori Ramadhan pulang dan dirawat di rumah.
"Setalah berembuk bersama keluarga, kami pun sepakat membawa anak kami pulang ke rumah, kemungkinan apabila dirawat dengan penuh kasih sayang orangtuanya anak kami bisa tumbuh dan sehat, dan Alhamdulillah hingga saat ini anak kami masih bersama kami," katanya.
Meskipun Al Qori Ramadhan sudah dibawa pulang ke rumah, untuk perawatan masih terus dilakukan per pekannya.
"Hingga saat ini kami masih rutin untuk memeriksakan kesehatan anak kami, rawat jalan ke RSUD Rubini, jadi seminggu sekali masih ambil obat," katanya.
Mulyadi menceritakan, untuk saat ini anaknya tumbuh layaknya anak orang-orang yang lahir normal, namun terkadang disaat demam suka kejang.
• Pemkab Mempawah Lindungi Pekerja Rentan dan Jasa Konstruksi dengan BP Jamsostek
"Kalau pertumbuhannya mungkin anak kami dalam segi pertumbuhan bisa lebih dari anak normal, namun hanya terkendala di kepala saja. Perawatan dan obat terus diberikan, karena apabila anak kami panas atau demam dia suka kejang-kejang. Jadi saat ini yang kita lakukan menjaga kondisi kesehatannya agar tidak panas dan tidak sakit," terangnya.
Mulyadi kembali bercerita, untuk saat ini tonjolan di kepala anaknya sudah mulai mengecil dibandingkan sejak dilahirkan.
"Sebenarnya tonjolan di kepala anak kami ini akibat tidak ada tempurung kepala, dan bahkan dulu cairan sering keluar dari kepalanya, dan bentuk tonjolannya dulu lebih besar dari ini, dan Alhamdulillah berjalannya waktu tonjolan di kepala atas anak kami semakin mengecil," terangnya.
"Terkait cairan yang sering keluar, Alhamdulillah sekarang sudah tidak lagi, dulu terakhir saat anak kami berusia 7 bulan, cairan itu sering keluar dari kepala anak kami, dan kami terus berusaha menjaga agar kepalanya tidak terkena bakteri dan selalu membersihkannya, bahkan sempat dikasih perban," terangnya.
Hingga saat ini, Mulyadi dan sang istri yakin dengan kuasa Allah, bahwa anaknya bisa tumbuh dan sehat.
"Kita tetap yakin dengan kuasa Allah, kami yakin dengan perawatan penuh kasih sayang dari kedua orangtuanya, anak kami bisa menjalani hidupnya dan bisa tumbuh besar dengan sehat," ucapnya tegar.
Oleh sebab itu, Mulyadi dan sang istri sepakat untuk kedepan belum bisa mengambil keputusan untuk langkah apakah akan dilakukan operasi atau tidak.