Tekan Angka Stunting, DPMD Melawi Lakukan Pembinaan Kader

Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Melawi, Zulkifli mengatatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya percepatan penurunan stu

Penulis: David Nurfianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Humas Pemkab Melawi
Wakil Bupati (Wabub) Melawi, Kluisen menghadiri Pembinaan Kader Pembangunan Manusia di Tahun 2022 yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Melawi melaksanakan di Aula Hotel Cantika. Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Melawi. Rabu 20 Juli 2022 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Kabupaten Melawi menduduki peringkat ke tiga angka stunting tertinggi di Kalimantan Barat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi terus berupaya maksimal dalam mengurangi kasus stunting dalam beberapa tahun terakhir.

Senada dengan program Pemkab Melawi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Melawi melaksanakan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia di Tahun 2022 di Aula Hotel Cantika.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Melawi.

Adapun peserta yang hadir dari Kader-kader di tingkat desa yaitu Kader Pembangunan Manusia, Kader Kesehatan dan Kader Pendamping Keluarga.

Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Melawi, Zulkifli mengatatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa.

Hadiri Pembinaan Kader, Wabub Melawi Kluisen: Meminimalisir Timbulnya Stunting Ditingkat Desa

Lanjutnya, ada 3 kader yang menjadi peserta pada kegiatan itu, yakni : Kader Pembangunan Manusia, Kader Kesehatan dan Kader Pendamping Keluarga.

“Tiga kader ini bertugas memastikan bahwa pemberian pelayanan kesehatan dalam pencegahan stunting di mulai dari 1000 hari pertama kelahiran sudah dipastikan terlayani sesuai SOP yang ada,” ujarnya. Berdasarkan rilis media Rabu 20 Juli 2022.

Dikatakan Zulkifli, Kabupaten Melawi sudah peringkat ke tiga tertinggi di Kalimantan Barat.

Untuk itu, Ia sangat berharap dengan diadakan pembinaan tersebut, angka stunting di Melawi bisa turun.

Sejauh ini, Kata Zulkifli kendala dari penurunan stunting di Kabupaten Melawi adalah kurangnya koordinasi dan evaluasi.

"Kita belum melaksanakan evaluasi ulang, apakah permasalahan nya ada di data yang kurang terupdate atau program yang belum terlaksana maksimal. Kita akan adakan rembuk stunting supaya mengetahui permasalahan sebenarnya,” tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved