Doa Katolik
Renungan Katolik Kamis 21 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yer. 2:1-3,7-8,12-13 dan bacaan injil diambil dari Mat. 13:10-17. Sementara mazmur tanggapan: Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga.
Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti.
Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap.
Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan’.
Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar.
Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
• Renungan Katolik Rabu 20 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Renungan Katolik
Salah seorang ahli komunikasi pernah mengatakan, “The medium is the massage, media adalah pesan itu sendiri.”
Artinya, sarana menyampaikan pesan sama pentingnya dengan isi pesan itu sendiri.
Sarana komunikasi tidak hanya menentukan penerimaan isi pesan, tetapi juga mengubah cara penerima menerima pesan.
Para murid heran mengapa Yesus mengajar dengan perumpamaan dan tidak langsung saja menyatakan pokok-pokok doktrin yang ingin la sampaikan.
Ternyata, lewat perumpamaan Yesus merangsang para murid untuk berpikir, bertanya-tanya, dan mencerna sendiri apa yang kiranya dimaksudkan Tuhan.
Dengan kata lain, perumpamaan yang butuh untuk direfleksikan Iebih lanjut itu merupakan suatu bentuk terapi, sebab selama ini umat Israel “sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti” (ay. 13).