Satgas PPA Landak Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Anak Milenial di SMKN 1 Ngabang Saat MPLS

Yakni saling mendukung satu sama lain meraih cita-cita, berbagi pengetahuan agar sama-sama lebih pintar dan maju, bersaing yang sehat dalam prestasi,

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. PPA Landak
Pelajar SMKN 1 Ngabang saat mengikuti kegiatan sosialisasi pada masa MPLS pada Selasa 12 Juli 2022 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) diperlukan dalam rangka penerimaan siswa baru di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Pelaksanaan MPLS bagi siswa baru dilakukan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif, untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.

SMK Negeri 1 Ngabang saat MPLS menghadirkan Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Landak Lena Tedong untuk menyampaikan materi Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Anak Milenial pada Selasa 12 Juli 2022.

Pergaulan bebas yang dimaksud seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, tawuran, mengonsumsi obat-obatan terlarang, hingga melakukan seks bebas. Tindakan-tindakan tersebut tentu muncul bukan tanpa alasan.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Lena Tedong sebagai ibu dari dua putra yang sudah remaja, memahami gejolak jiwa anak muda yang mulai mengerti pacaran, dan memberikan beberapa Tips pacaran sehat.

Yakni saling mendukung satu sama lain meraih cita-cita, berbagi pengetahuan agar sama-sama lebih pintar dan maju, bersaing yang sehat dalam prestasi, mendekatkan diri pada Tuhan, terbuka dengan orang tua.

"Yang terutama, kenali dengan baik siapa yang dijadikan teman dan pacar, hindari lingkungan yang tidak baik. Dimana pergaulan bebas itu terjadi? pergaulan bebas itu terjadi dimana saja ,seperti di sekolah, lingkungan rumah, teman sepermainan, teman sekolah, teman kuliah, dan lain-lain," ujar Lena Tedong.

Bhabinkamtibmas Salurkan Daging Kurban Pada Warga Desa Binaan di Kabupaten Landak

Oleh karena itu, perlu diwaspadai oleh para orang tua. Baiknya bagi remaja yang baru mengenal cinta atau menjalani hubungan, agar tetap berada dalam hubungan yang sehat.

"Maka harus mengenal dengan siapa kamu menjalani hubungan, harus bersikap tegas saat terjadi hal yang tidak membuatmu nyaman, dan tetap mengkomunikasikan tentang hubunganmu dengan orang terdekat seperti orang tua," jelasnya.

Lena Tedong juga menekankan kepada peserta didik, merasa nyaman dengan seseorang bisa dikenali dari tanda, yakni bisa menjadi diri sendiri saat berada di dekatnya, dapat menyampaikan pendapat berbeda tentang sesuatu tanpa merasa takut.

Saling percaya saat tidak bersama, tidak dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan.

"Ini termasuk dalam hal-hal seksual dan hal lainnya, seperti pergi ke suatu tempat yang tidak ingin kamu kunjungi, atau mengenakan sesuatu yang tidak membuatmu nyaman," jelasnya.

Tentu dengan memilih orang yang tepat, dapat menjauhkan dari pergaulan bebas yang dapat merugikan diri sendiri, seperti hamil di luar nikah dan kriminalitas.

Kepala SMK Negeri 1 Ngabang, Dominikus Dasit MPd menerangkan, masa MPLS adalah masa dimana calon peserta didik berkesempatan melihat dan mendapatkan informasi tentang program sekolah dan kondisi real fisik sekolah.

"Nantinya saat selesai program MPLS ini, calon peserta didik memastikan pilihannya untuk meneruskan cita-cita melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Ngabang," terang Domi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved