Doa Katolik
Renungan Katolik Sabtu 2 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIII Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Am. 9:11-15 dan bacaan injil diambil dari Mat. 9:14-17. Sementara Mazmur Tanggapan: 85:9,11-12,13-14 dan Bait Pengantar Injil.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Sabtu 2 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIII.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 2 Juli 2022.
Bacaan 1 diambil dari Am. 9:11-15 dan bacaan injil diambil dari Mat. 9:14-17.
Sementara mazmur tanggapan: 85:9,11-12,13-14 dan Bait Pengantar Injil: PS 952.
• Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 2 Juli 2022 Bacaan Alkitab Markus 8:31-38 dan Mazmur 40-45
Bacaan I: Am. 9:11-15
Tuhan bersabda, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh.
Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya.
Aku akan membangunnya kembali seperti pada zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang kusebut milik-Ku,” demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini.
“Sungguh, waktunya akan datang,” demikianlah sabda Tuhan, “bahwa pembajak dan penuai akan susul-menyusul, demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih.
Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran.
Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang dan mendiaminya.
Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya.
Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya.
Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” sabda Tuhan Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 85:9,11-12,13-14
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil: PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Bacaan Injil: Mat. 9:14-17
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?”
Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur.
Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
• Santa María Guadalupe García Zavala Orang Kudus Katolik 24 Juni, Pendiri Konggregasi Orang Sakit
Renungan Katolik
Inti pertobatan ialah perubahan cara pikir dan cara hidup.
Jika orang menyesali dan menangisi dosa serta kesalahannya namun pola pikir dan pola hidupnya tidak berubah, dia belum sungguh bertobat.
Tangis dan sesal hanyalah awal pertobatan, tetapi pertobatan baru terealisasi bila orang telah mengubah cara hidupnya ke dalam cara hidup baru yang sesuai semangat injili.
Anggur baru jangan disimpan dalam kantong kulit yang lama (ay. 17).
Pandemi Covid- 19 ini juga mengajak kita untuk bertobat; artinya, untuk tidak takut berubah dengan meninggalkan cara-cara hidup lama dan berani merangkul serta menyesuaikan diri dengan cara-cara hidup baru.
Cara hidup baru yang lebih ekologis atau ramah lingkungan bisa membantu kita menyelamatkan planet bumi dan menghindarkan diri kita dan pandemi serupa di masa depan.
Dalam bacaan pertama, Amos menggambarkan janji Tuhan terhadap bangsa Israel yang bertobat.
Jika orang Israel tetap hidup dalam dosa, yakni dengan menindas kaum lemah dan miskin, kerajaan mereka akan ambruk dan kebun anggur mereka akan gersang serta mandul.
Namun, jika mereka bertobat dan hidup secara baru, memperlakukan kaum lemah dan miskin secara lebih manusiawi, bangsa Israel akan melihat “pondok Daud yang telah roboh” didirikan kembali oleh Allah (ay. 11) dan mereka akan dapat “menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya” (ay. 14).
Allah akan membuat hidup orang yang bertobat berbuah dan berkat bagi sesama.
Kata kuncinya adalah bertobat, berubah, mengena cara pikir, dan cara hidup yang baru dan berbuah.
Ya Bapa, berilah kami keberanian agar tidak takut menanggalkan manusia lama kami dan memulai hidup baru dalam Kristus. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News