Dua Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Mengakibatkan Nyawa Melayang Terjadi Dalam Waktu Berdekatan

Dua kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berujung nyawa melayang terjadi dalam waktu berdekatan di dua kabupaten berbeda di Kalimantan Barat

Polsek Sajingan Besar
Petugas Kepolisian Sektor Sajingan Besar saat mengidentifikasi korban di TKP Dusun Aping Desa Sebunga, Sajingan Besar, Sambas, Kalbar 30 Juni 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Dua kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berujung nyawa melayang terjadi dalam waktu berdekatan di dua kabupaten berbeda di Kalimantan Barat.

Seorang wanita di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas tewas mengenaskan di tangan suaminya sendiri, Kamis 30 Juni 2022 kemarin

AK (28) diduga tega membunuh istrinya dengan sebilah pisau, di dapur rumahnya di Dusun Aping RT 005 RW 001 Desa Sebunga. Korban meninggal Rusiana luka dibagian perut dan bersimbah darah.

Usai melakukan pembunuhan AK berupaya melakukan bunuh diri dengan minum racun dan menyayat kedua tangan.

BREAKING NEWS - Suami di Sambas Tega Habisi Nyawa Istrinya Sendiri, Kemudian Coba Bunuh Diri

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kapolres Sambas AKBP Laba Meliala melalui Kepolsek Sajingan Besar IPTU Rio Charles mengungkapkan kronologi kejadian dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga menyebabkan korbannya meninggal dunia di wilayah hukum Polres Sambas.

"Pada Rabu, 29 Juni 2022 sekira pukul 22.00 WIB, saat pelapor sedang berada di Kecamatan Subah, Sambas, RS (korban) yang merupakan kakak kandung pelapor menghubungi pelapor via WhatsApp agar menjemput RS (korban) dari Dusun Aping Desa Sebunga, Sajingan Besar untuk dibawa ke Kecamatan Subah pada hari Kamis, 30 Juni 2022," ujarnya.

Iptu Rio Charles menjelaskan bahwa, Kamis 30 Juni 2022, pelapor datang ke kediaman korban di Desa Sebunga, Sajingan Besar dengan tujuan untuk menjemput korban.

Setibanya di rumah korban adik korban yang juga sebagai pelapor melihat bahwa di depan rumah korban telah banyak warga berkumpul serta petugas Kepolisian Sektor Sajingan Besar.

"Di dalam rumah korban ditemukan terbaring di lantai dapur rumah sendiri dan telah meninggal dunia. Dimana pada bagian perut sebelah kanan terdapat luka robek, dan usus perut yang telah keluar dan banyak darah di lantai ruang dapur rumah RS tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, korban meninggal dunia diduga akibat dibunuh oleh AK yang merupakan suami korban sendiri. Atas kejadian tersebut pelapor melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor Sajingan Besar untuk ditindak lanjuti.

Dengan Sebilah Pisau, Sang Suami di Sajingan Besar Sambas Habisi Nyawa Istrinya di Dapur

Pembunuhan di Ketapang

Sementara itu, peristiwa pembunuhan yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya juga terjadi di sebuah rumah di Dusun Pasir Lingis, Desa Pangkalan Suka, Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Rabu 29 Juni 2022 sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana, S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Jelai AKP Zuanda, S.H., membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menceritakan, kejadian baru diketahui setelah penemuan mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan di sebuah rumah.

“Benar telah terjadi peristiwa penemuan dua mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan dan pelaku bunuh diri. Saat ini, tim dari Reskrim Polres Ketapang bersama Polsek Jelai sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini," kata Zuanda, Kamis 30 Juni 2022.

Kronologis kejadian tersebut bermula saat anggota Polsek Jelai menerima informasi dari warga bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan di sebuah rumah milik Kiat (43) di Desa Pangkalan Suka, Kecamatan Jelai Hulu.

Kronologi dan Fakta Perisitiwa Suami Bunuh Istri Lalu Bunuh Diri di Ketapang

Atas informasi itu, Kapolsek Jelai bersama empat anggota nya langsung tutun ke lokasi kejadian.

Sesampai di lokasi kejadian, petugas menemukan sesosok mayat perempuan yang tergeletak di ruang dapur.

Diketahui, mayat itu bernama Amik (41) yang diduga sebagai korban pembunuhan.

"Ditubuh korban terdapat luka sayatan leher di bagian belakang, serta luka di bagian tangan kanan. Sedangkan di bagian luar rumah, petugas menemukan mayat laki laki yang diketahui bernama Kiat yang tak lain adalah merupakan suami dari korban," ujarnya.

Dari pengakuan sejumlah saksi mata, lanjut Zuanda, korban tinggal bersama suami korban.

Beberapa saat sebelum kejadian, sempat terdengar suara keributan dari dalam rumah korban yang diduga berasal dari suara keributan antara korban dengan suaminya.

“Suami korban sendiri juga ditemukan sudah meninggal di lokasi kejadian dengan luka sayatan di leher. Yang mana dugaan kita sementara, korban dibunuh suaminya dan setelahnya suami korban melukai lehernya sendiri hingga tewas," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Zuanda, informasi dari beberapa keluarga korban bahwa suami korban memang memiliki riwayat gangguan jiwa.

Namun mengenai hal itu, masih perlu dilakukan pendalaman termasuk motif atau penyebab terjadinya peristiwa ini.

"Saat ini petugas gabungan Reskrim Polres Ketapang dan Polsek Jelai terus melakukan penyelidikan di lapangan dengan memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Sedangkan kedua jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan visum dan otopsi kepada kedua korban," pungkasnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved