Pola Hidup Sehat

Secara Ilmiah, Rutin Mengonsumsi Telur Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

individu yang makan lebih sedikit telur memiliki tingkat metabolit buruk yang lebih tinggi dalam darah, dibandingkan dengan orang yang makan telur

Amarita
Individu yang makan lebih sedikit telur memiliki tingkat metabolit buruk yang lebih tinggi dalam darah, dibandingkan dengan orang yang makan telur secara teratur. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Tubuh kita memerlukan makanan untuk menyerap gizi penting dari makanan tesebut agar menjadi energi untuk beraktivitas.

Sebuah penelitian terbaru menemukan, salah satu menu sarapan paling umum, yakni konsumsi telur, dapat menurunkan risiko penyakit jantung, jika dikonsumsi secara rutin.

Sarapan merupakan waktu makan paling bermanfaat, namun menu yang kita santap di kala sarapan pun tak kalah penting.

“Beberapa penelitian melihat peran metabolisme kolesterol plasma dalam hubungan antara konsumsi telur dan risiko penyakit kardiovaskular."

Berapa Jumlah Telur yang Boleh Dikonsumsi Pengidap Diabetes?

"Jadi, kami ingin membantu mengatasi kesenjangan ini,” kata peneliti utama, Lang Pan, MSc, dari Departemen Epidemiologi dan Biostatistik di Universitas Peking, Beijing, China.

Disebutkan, tim peneliti memilih 4.779 peserta dari China Kadoorie Biobank.

Dari jumlah tersebut, ditemukan 3.401 di antaranya memiliki penyakit kardiovaskular, sementara 1.377 lainnya tidak.

Para peneliti lantas menggunakan teknik yang disebut resonansi magnetik nuklir yang ditargetkan untuk mengukur 225 metabolit dalam sampel plasma yang diekstraksi dari darah peserta.

Dengan metode tersebut ditemukan 24 metabolit yang berkaitan dengan tingkat konsumsi telur.

Cara Membuat Bola-bola Daging Isi Telur Puyuh, Cocok untuk Bekal ke Kantor dan Sekolah

Hasilnya, individu yang secara konsisten makan telur dalam jumlah sedang memiliki kadar protein yang lebih tinggi yang disebut apolipoprotein A1.

Protein jenis ini merupakan bahan penyusun high-density lipoprotein (HDL) dalam darah.

Para peneliti juga menemukan, memiliki molekul HDL yang lebih besar dalam darah membantu membersihkan kolesterol dari pembuluh darah.

Sehingga, pada gilirannya kondisi ini dapat mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Terlebih lagi, individu yang makan lebih sedikit telur memiliki tingkat metabolit buruk yang lebih tinggi dalam darah, dibandingkan dengan orang yang makan telur secara teratur.

Bagaimana Asal Usul Telur Paskah? Berikut Maknanya

Lalu meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan, penelitian ini terbukti dapat melanjutkan penemuan terkait hubungan antarakonsumsi telur dan risiko penyakit kardiovaskular sebelumnya.

"Penelitian kami memberikan penjelasan potensial terkait bagaimana konsumsi telur dalam jumlah sedang dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung."

Demikian kata peneliti dan profesor di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik di Universitas Peking, Canqing Yu. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved