Doa Katolik

Renungan Katolik Sabtu 18 Juni 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan harian Katolik 18 Juni 2022 pekan biasa XI lengkap bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan.

JEFF PACHOUD / AFP
Para uskup mengambil bagian dalam misa selama sidang pleno luar biasa para Uskup Prancis di Basilika Fourviere di Lyon, pada 14 Juni 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Sabtu 18 Juni 2022.

Renungan harian Katolik 18 Juni 2022 pekan biasa XI lengkap bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan.

Lihat bacaan 1: 2Taw. 24:17-25 dan bacaan injil: Mat. 6:24-34.

Mazmur Tanggapan: Mzm 89:4-5,29-30,31-32,33-34 dan Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9.

Mengenal Santo Yohanes Fransiskus Regis Orang Kudus Katolik 16 Juni, Kaki Patah Sembuh Secara Ajaib

Bacaan I: 2Taw. 24:17-25

Sesudah imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka.

Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala.

Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka.

Namun, Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya.

Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.

Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada.

Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’

Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!”

Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan.

Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya.

Ia membunuh putra Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!”

Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem.

Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik.

Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka.

Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas.

Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat.

Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera imam Yoyada.

Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya.

Ia mati dan dikuburkan di Kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 89:4-5,29-30,31-32,33-34

Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.

1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”

2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.

3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.

4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.

Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9

Ref. Alleluya, alleluya.

Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

Bacaan Injil: Mat. 6:24-34

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.

Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.

Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.

Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai.

Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga.

Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu?

Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian?

Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan dan tanpa memintal.

Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya?

Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?

Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu.

Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Lotharius Bangsawan Bangsa Frank

Renungan Katolik

Kita tidak bisa mencintai junjungan kita secara penuh bila hati kita tenikat pada kekayaan.

Kendati kekayaan perlu untuk hidup setiap hari, tetapi hal itu tidak harus menjadikan kita gelisah dan khawatir.

Kekhawatiran yang berlebihan menunjukkan bahwa kita kurang beriman dan tidak percaya dengan penyelenggaraan Ilahi.

Mamon atau berhala kekayaan yang dilukiskan Yesus sebagai tuan tidak bisa dijadikan jaminan.

Murid-murid Yesus disadarkan akan pentingnya kekayaan lain yang bisa bertahan dalam kehidupan, yakni iman akan Yesus Kristus.

Iman akan Yesuslah yang memberi dasar yang kokoh bagi penjalanan hidup kita di bumi dan hidup setelah kematian badani.

Bapa di surga tahu apa yang kita butuhkan, apa yang kita rindukan, apa yang kita alami, apa yang kita doakan.

OIeh karena itu, Yesus, Putra-Nya, mengajak kita untuk terlebih dahulu mencari Kerajaan Allah, bukan malah tenggelam dalam mencari kekayaan duniawi yang kerap kali membuat kita justru jauh dan Allah dan sesama.

Ya Tuhan, Engkaulah Allah dan kekuatan kami. Kepada-Mu hormat dan kemuliaan kami sampaikan. Semoga kami teguh dan setia mencari kerajaan-Mu. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved