Kalimantan Barat Terima Program Hibah Project GEF FOLUR

I Gede Wibawa selaku National Projeck Manager menjelaskan proyek hibah bernilai 16,23 juta USD (UNDP dan FAO) tersebut juga akan mendapat dukungan

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Dok Disbunnak
Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Project GEF FOLUR dipimpin langsung Sekda Sanggau Kukuh dengan didampingi Kadisbunnak Provinsi Kalbar dan Kepala Bappeda Sanggau. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M Munsif mengatakan Kalbar menjadi satu diantara penerima Projeck Food, Land Use, Restoration (FOLUR).

Projeck Food Sytem, Land Used and Restoration (FOLUR) adalah Proyek nasional yang diusulkan oleh Pemerintah Indonesia cq Kemenko Perekonomian, K/L terkait, FAO dan UNDP ke GEF atau Global Environmental Fund.

Tujuannya adalah transformasi pengelolaan sistem pangan dan landscaoe berbasis kelapa sawit, kakao, kopi, dan beras di Indonesia unt menghasilkan berbagai manfaat lingkungan. 

Secara nasional lokasi proyek hanya ada di lima provinsi dengan fokus komoditas panfan yang berbeda, yakni Provinsi Aceh (kopi), Sumut (Sawit dan Kopi), Kalbar (Sawit), Sulsel (Padi dan Kakao) serta Papua Barat (Sawit). 

"Untuk Kalbar, lokasi Proyek FOLUR sudah ditetapkan oleh Project Steering Comite akan berada di Kabupaten Sanggau," ujarnya kepada TribunPontianak.co.id, Rabu 15 Juni 2022.

Sejak disahkannya Proyek FOLUR pada 2021 Februari 2022 hingga Desember 2022, fokus kegiatan adalah penyelenggaraan berbagai workshop persiapan, pembahasan AWP dari K/L, Sosialisasi dan Rakor, Kunjungan lokasi calon proyek, finalisasi AWP, Inception Workshop, Pembahasan Implementasi Proyek dan Rekruitmen Koordinator Provinsi Kabupaten.

Proyek ini kata Munsif pada intinya terdiri dari 4 komponen, pertama penguatan kerangka kebijakan dan perencanaan pengelolaan landscape yang terintegrasi.

Kedua, penerapan sistem produksi dan rantai suplai komoditas pangan dan perkebunan yang berkelanjutan.

"Ketiga penerapan Model Konservasi dan Restorasi Keanekaragaman Hayati atau Ekosistem dan Penguatan Sistem Pengelolaan Informasi dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved