Dalam Waktu 30 Menit 3 Unit Rumah Ludes Terbakar di Kabupaten Sintang

Peristiwa kebakaran terjadi pada Pukul 15.10 WIB. Tiga rumah yang terbakar tersebut masing-masing milik Mas Waroh, Maulidyah dan Ibrahim.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto
Sejumlah warga membersihkan puing bekas kebakaran. Tiga unit rumah di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sintang, ludes terbakar pada Sabtu sore kemarin. Ada sekitar 6 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Mereka saat ini, tinggal sementara di rumah keluarga. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Tiga unit rumah di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sintang, ludes terbakar pada Sabtu sore kemarin. Ada sekitar 6 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Mereka saat ini, tinggal sementara di rumah keluarga.

Selain orangtua, ada juga anak-anak sekitar 7 orang. Mereka membutuhkan bantuan sembako, popok, hingga susu.

Peristiwa kebakaran terjadi begitu cepat. Dalam 30 menit, 3 unit rumah ludes dilahap si jago merah.

"Barang-barang ndak ada yang bisa diselamatkan," kata Rusli, kerabat korban ditemui Tribunpontianak di lokasi kejadian.

Tiga Unit Rumah Terbakar di Sintang, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Data Polsek Sintang Kota, Peristiwa kebakaran terjadi pada Pukul 15.10 WIB. Tiga rumah yang terbakar tersebut masing-masing milik Mas Waroh, Maulidyah dan Ibrahim. Meski hanya tiga rumah, penghuninya ada banyak. Dalam satu rumah saja, ada 3 kepala keluarga.

Rumah yang ditempati Mas Waroh, dibangun tahun 1982. Menurut Rusli, ada 10 jiwa yang tinggal. Semuanya keluarga besar, termasuk dua rumah lainnya yang terbakar.

"Satu rumah 3 kk, rumah tingkat. 10 jiwa. Alhamdulillah selamat semua. Waktu kebakaran semua ada di rumah. Tapi waktu kebakar bagian atas panik semua di bawah keluar semua, liat di atas ambruk, karena bahan kayu terus plafon triplek terus sebentar di makam api. Langsung merembet, 30 menit 3 rumah selesai," cerita Rusli.

Syarifudin, Ketua RT 04, RW 02, kelurahan Mekar Jaya, menceritakan kejadian kebakaran terjadi selepas salat Ashar. Tiupan angin menjadi hambatan upaya pemadaman.

"Kejadian sore jam abis ashar. Orang adzan belum kebakar. Selesai salat dengar orang bilang ada kebakaran, saya langsung pergi ambil robin turun dengan anak. Nengok belum besar apinya masih di atas lantai dua. Setelah kami pasang selang api dah merembet kena angin lagi," ungkap Syarifudin.

Menurut Syarifudin, saat ini korban menumpang sementara di rumah keluarga.

"Ada sekitar 6 KK, anak kecil satu rumah ada 4 orang, yang tingkat. Yang satu rumah lagi 3 orang, totalnya ada 7 anak. Banyak yang dibutuhkan, yang jelas pakaian anak anak dan orangtua. Susu, Paling besar 10 tahun," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved