Pola Hidup Sehat

Cara Mengatasi Overthinking dan Gangguan Kecemasan, Hingga Penyebab yang Harus Dihindari

Hal paling penting dalam mengatasi perasaan-perasaan tersebut yakni dengan berhenti selalu membandingkan diri kita dengan orang lain.

promisesbehavioralhealth.com
Ilustrasi orang mengalami gangguan mental. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sering merasa overthingking pada pasangan atau orang lain merupakan tanda awal kita kena gangguan kesehatan mental.

Biasanya, akan muncul perasaan insecure, anxiety atau overthingking yang menjadi masalah besar dalam menghadapi suatu kenyataan hidup.

Namun, bisakah hal tersbut kita anggap wajar begitu saja?

"Ketiga hal itu berbeda, namun memiliki masalah yang saling berkaitan. Semuanya memaksimalkan fungsi berpikir kita," kata psikolog klinis RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, Gilberta Permata Mahanani, dalam acara zoom meeting bertajuk Starting Line: Overthinking and Anxiety: Insecurities, Sabtu 4 Juni 2022.

+5 Zodiak Terlalu Banyak Berpikir, Bahkan Capricorn Overthinking Tingkat Dewa

Dalam istilah medis, orang yang suka overthingking atau berpikir berlebihan merujuk pada proses menganalisis secara terus-menerus. Biasanya kondisi ini muncul dengan rasa kekhawatiran dan pemikiran obsesif.

Sedangkan anxiety adalah kecemasan yang sifatnya masa depan. Bentuk kekhawatiran atau ketakutan pada sesuatu yang belum tentu akan terjadi.

"Misalnya, besok mau reuni, lalu ada teman yang suka bully. Kemudian muncul kepikiran, jangan-jangan dia besok begini aku, dan lain-lain," kata psikolog yang biasa disapa Gilbi ini.

Sementara insecurities adalah perasaan yang berkaitan dengan kepercayaan diri, yang mana ada bentuk perasaan tentang penilaian soal dirinya, ada rasa tidak aman.

Lantas, apakah normal memiliki ketiga perasaan tersebut?

"Itu normal, itu natural. Karena kita manusia diciptakan sekompleks itu," kata Gilbi dalam acara yang digagas oleh Seribu Tujuan.

Lebih lanjut Gilbi mengatakan bahwa manusia adalah makhluk dengan bentuk otak yang paling sempurna. Dia menjelaskan berdasarkan tingkatan fungsi otak pada reptil hanya dirancang untuk survive, sehingga tidak punya empati.

10 Tips Ampuh untuk Meningkatkan Kesehatan Mental, Simak Agar Tak Mudah Stress

Selanjutnya, otak pada mamalia, lebih memiliki emosi dan empati. Misalnya, hewan peliharaan kita seperti anjing atau kucing.

"Manusia, fungsi otaknya lebih kompleks, kita punya 'planning' perencanaan. Tapi masalahnya, kecanggihan prosesor otak kita kadang salah, jadi sangat wajar untuk muncul perasaan-perasaan seperti anxiety, insecure dan lain sebagainya," jelas Gilbi.

Kendati demikian, perasaan-perasaan ini pada akhirnya tidak selalu buruk, jika dapat diatasi dengan baik. Bahkan, bisa memberi motivasi bagi diri kita.

Lantas, bagaimana cara mengatasi perasaan overthinking, anxiety maupun insecurity?

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved