Doa Katolik

Renungan Katolik Senin 6 Juni 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik 6 Juni 2022 pekan biasa X. Bacaan pertama Kej 3:9-15,20 dan bacaan injil Yohanes 19:25-34.

Michael M. Santiago / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Orang-orang yang menghadiri misa pagi terlihat melalui jendela di Gereja Katolik Hati Kudus pada 29 Mei 2022 di Uvalde, Texas. 19 anak-anak dan dua orang dewasa tewas pada 24 Mei dalam penembakan massal di Sekolah Dasar Robb setelah seorang pria memasuki sekolah melalui pintu yang tidak terkunci dan membarikade dirinya di sebuah kelas tempat para korban berada. 

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam.

Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”

Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib.

Sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Orang Kudus Katolik 6 Juni Santo Filipus Diakon

Renungan Katolik

Saat Yesus di salib, hanya ada beberapa wanita yang berdiri di dekat salib-Nya.

Injil Yohanes mengatakan bahwa Maria, ibu Yesus, juga berdiri dekat salib-Nya bersama Maria Madgalena dan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya.

Pada saat itu, Yesus melakukan sesuatu yang luar biasa, yaitu berkata kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu”, ia juga berkata kepada Yohanes, “Inilah ibumu.”

Dengan perkataan itu, Yesus mau berkata kepada ibu-Nya: Ibu, engkau sangat berdukacita, tetapi ada seorang yang dapat menghibur engkau, yaitu Yohanes, murid-Ku.

Yesus menghibur dan menguatkan ibu-Nya, begitu juga terhadap Yohanes.

Penderitaan Yesus tidak menjadi penghalang bagi-Nya untuk tetap memperhatikan orang lain.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved