Doa Katolik

Renungan Katolik Selasa 7 Juni 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik 7 Juni 2022 pekan biasa X. Bacaan pertama 1Raj. 17:7-16 dan bacaan injil Mat. 5:13-16.

Michael M. Santiago / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Orang-orang menghadiri misa pagi di Gereja Katolik Hati Kudus pada 29 Mei 2022 di Uvalde, Texas. 19 anak-anak dan dua orang dewasa tewas pada 24 Mei dalam penembakan massal di Sekolah Dasar Robb setelah seorang pria memasuki sekolah melalui pintu yang tidak terkunci dan membarikade dirinya di sebuah kelas tempat para korban berada. 

Maka jika Yesus mengatakan bahwa murid-murid-Nya adalah terang dunia, maka orang Kristiani di dalam hidupnya sudah seharusnya senantiasa bersatu dengan Allah sang sumber terang.

Dengan demikian, menjadi terang dunia menjadi bagian dari hidup setiap orang Kristiani karena persatuan dengan Allah sendiri.

Tidak jarang orang-orang Kristiani tidak berani terang-terangan berbuat baik.

Mungkin juga karena pengaruh semboyan ‘jika tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tahu’.

Memang ketika berbuat baik kita diajak untuk tidak mengharapkan pujian dan penghormatan yang berlebihan.

Dengan kata lain berbuat baik dengan tulus tanpa modus.

Jika hendak membantu, membantulah dengan apa yang bisa dilakukan.

Jika hendak memberi, memberilah tanpa ada embel-embel apapun.

Namun hari ini Yesus mengajak kita untuk tidak malu berbuat kebaikan, atau tidak minder memperjuangkan nilai-nilai luhur yang patut diperjuangkan oleh setiap orang Kristiani.

Yesus mengajak kita supaya kita tidak takut untuk berbuat baik di tengah kerumunan orang.

Niat kita bukanlah supaya orang lain melihat apa yang kita lakukan sehingga kita mendapat pujian dan kemuliaan.

Jika niat kita sungguh hanya untuk berbuat baik, sama sekali tidak ada salahnya kita menolong orang yang kesusahan meskipun pada saat itu disaksikan oleh banyak orang.

Yesus mengingatkan kita bahwa perbuatan baik yang tulus bisa membawa orang yang melihat melakukan hal yang sama.

Kita patut bersyukur bahwa orang lain juga ‘terkena virus’ yang kita sebarkan.

Namun tetaplah untuk berbuat baik dengan tulus.

Yesus kiranya tidak menghendaki kemudian kita menjadi orang yang tinggi hati, orang yang sombong dan memegahkan diri.

Kebaikan yang tulus akan melahirkan kebaikan yang tulus juga bagi orang lain.

Ukurannya apa? Ukurannya adalah mereka sadar dan tahu bahwa mereka berbuat demikian karena melihat kasih Allah dalam diri kita ketika kita melakukan kebaikan.

Allah yang Mahabaik, Engkau senantiasa menyertai dan memelihara siapa saja yang dengan tekun bekerja bagi kemuliaan kerajaan-Mu. Jadikanlah kami terang cahaya-Mu bagi sesama.

Semoga kehadiran kami mampu memancarkan kasih-Mu yang sejati dan dengan demikian semua orang memuliakan Bapa di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sumber: thekatolik.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved