Ramah Tamah, Komandan Korem 121/Abw Sebut Tradisi Tepung Tawar Punya Filosofi Luar Biasa

Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko memberikan sambutan dalam Ramah Tamah bersama Forkopimda Kabupaten Sambas di Aula Utama

Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Imam Maksum
Bupati Sambas H Satono saat berfoto bersama Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko pada acara Ramah Tamah di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Jumat 27 Mei 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas H Satono S.Sos I, M.H beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas menghadiri Ramah Tamah Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko.

Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko memberikan sambutan dalam Ramah Tamah bersama Forkopimda Kabupaten Sambas di Aula Utama Bupati Sambas, Jumat 27 Mei 2022.

“Terima kasih sambutan yang telah diberikan Forkopimda Sambas pada saya. Saya sebagai pejabat baru, saya di sertijab Rabu 18 Mei 2022 di Kodam XII Tanjungpura,” tuturnya Jumat 27 Mei 2022.

Pribadi Jatmiko mengatakan dirinya memanfaatkan kunjungan kerja ke Kabupaten Sambas untuk silaturahmi ke Batalyon 645, Kodim 1208 Sambas sekaligus bersilaturahmi dengan Pejabat Pemda Sambas.

Tiba di Makorem, Danrem 121/Abw Brigjen TNI Pribadi Jatmiko Disambut Hangat

“Setelah saya di sertijab saya belum sempat ke Makorem di sintang. Saya memanfaatkan kunjungan kerja ke Batalyon Yonif 645, Kodim dan bertemu Forkopimda Sambas. Rencana besok akan meninjau ke pos-pos perbatasan,” tuturnya.

Pribadi Jatmiko mengatakan saat di Batalyon Yonif 645 kemudian ke Kodim 1208 Sambas dirinya mengikuti tradisi tepung tawar. Menurutnya tradisi tepung memiliki filosofi yang luar biasa.

“Saya masuk Batalyon Yonif 645 kemudian ke Kodim 1208 Sambas saya melihat ada tradisi tepung tawar. Saya diberi penjelasan, dari pihak Istana Kesultanan Sambas, bahwa tradisi tepung tawar di Sambas ini meiliki filosofi luar biasa,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, ada beberapa bagian tubuh yang disiram saat tradisi tepung tawar dilakukan. Di kepala, kata dia memiliki arti semua pemimpin yang berfikir dan mengambil keputusan harus bijaksana.

“Kemudian di pundak, kita harus mengemban jabatan harus dengan disertai tanggung jawab. Di tangan, kita harus ringan tangan membantu sesama. Kemudian di kaki, saya mendapat bahwa dalam melangkah kebaikan itu harus terus dilanjutkan atau dijalankan,” terangnya.

Dia berunar jika filosofi tersebut dilaksanakan mulai dari pimpinan daerah hingga bawah ini akan sangat luar biasa sekali. Apalagi ujarnya, dijalankan oleh pejabat sebagai aparatur negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

“Kita walaupun punya tugas dan fungsi yang sudah diarahkan Undang-undang, tujuannya satu menjadi pelayan publik. Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Saya cenderung lebih ke kolaborasi. Kolaborasi antara goverment atau stakeholder,” jelasnya.

Kalau kaloborasi ini dilakukan dengan baik, dia menilai tugas dan fungsi akan berjalan baik pula. Bagi dia, apa yang telah dilakukan oleh Pejabat di Pemda Sambas dan Jajaran Forkopimda sudah berjalan baik pula.

“Insya Allah tugas akan berjalan baik. Di Sambas ini saya melihat sudah baik, koordinasi antara pejabat Pemda dengan TNI Polri dan pemimpin masyarakat sudah terjalain baik. Ini diharapkan agar kita melaksanakan tugas negara sebagai pelayan publik berjalan baik,” ucapnya.

Dia mengatakan, tidak bisa berjalan sendiri, harus melakukan kolaborasi. Tujuannya adalah bagaimana rakyat kita bisa sejahtera. Menurutnya mesti menjalin komunikasi dengan stakeholder di wilayah dimana dirinya menjabat.

“Itu mengapa selama saya menjabat Komandan Korem saya punya pemikiran harus banyak jalin komunikasi dengan stakeholder wilayah tersebut. Kita punya kedudukan sama, memikirkan bagaimana rakyat kita bisa sejahtera di masa yang akan datang,” harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved