Siswa SMAN 1 Pontianak Belajar Sejarah dengan Pendekatan Diferensiasi Proses dan Produk
Program merdeka belajar merupakan wujud dari cita-cita pendidikan yang dikembangkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Implementasi kurikulum merdeka belajar saat ini sedang diberlakukan di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia termasuk di Kalimantan Barat, Pontianak khususnya.
Meski hal ini masih baru, akan tetapi penerapannya disambut baik oleh banyak sekolah dan termasuk para guru.
Hal ini dikarenakan, program merdeka belajar merupakan wujud dari cita-cita pendidikan yang dikembangkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.
Pada penerapan ini, SMAN 1 Pontianak menjadi satu dari beberapa sekolah di Kalimantan Barat yang dipercaya memberlakukannya.
• Konsep Kampus Merdeka, Sutarmidji Harap IKIP PGRI Pontianak Bisa Terapkan Merdeka Belajar
Guru-guru khususnya pengampu mata pelajaran kelas X yang pada tahun pertama ini mulai menerapkan sistem baru ini didorong untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih merdeka tidak hanya bagi dirinya namun juga bagi siswa-siswi yang ada.
Terdapat beberapa penyempurnaan pada kurikulum merdeka dari kurikulum-13 yang sebelumnya diberlakukan.
Seperti tidak adanya Kurikulum Dasar (KD) dan Kurikulum Inti (KI) serta menggantinya menjadi Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang disesuaikan dengan fase pendidikan.
Selain itu diterapkannya pula diferensiasi belajar guna mengembangkan kreatifitas dan kemampuan siswa, hingga ada pula Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Diharapkan mendorong siswa untuk dapat menjadi pelajar yang berpijak pada nilai-nilai pancasila melalui berbagai proyek yang disusun oleh satuan pendidikan.
Diferensiasi Proses dan Produk Belajar dengan diferensiasi berarti dalam prosesnya siswa diberi kebebasan untuk dapat mengikuti alur belajar sesuai dengan minat dan bakat serta ketertarikan yang dikehendaki, walaupun demikian tentunya tetap sejalan dengan capaian pembelajaran yang ada.
Siswa dapat memahami materi dan sekaligus melakukan implementasi dengan cara-cara yang menyenangkan hingga tercapainya merdeka belajar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Proses belajar secara merdeka dengan pendekatan diferensiasi juga diberlakukan pada mata pelajaran sejarah di SMAN 1 Pontianak yang diampu oleh Rio Pratama.
Pada setiap capaian pembelajarannya, guru senantiasa menyiapkan metode dan media pembelajaran yang menyenangkan, memanfaatkan perkembangan teknologi dan hingga memberikan refleksi dan pendekatan sesuai dengan relevansi kehidupan sehari-hari.
Walaupun penerapannya masih baru, Rio biasa ia disapa mengaku mengapresiasi penerapan kurikulum merdeka belajar saat ini.
"Jika diposisikan sebagai siswa, saya tentu akan menyukai penerapan kurikulum ini karena implemetasinya jauh berbeda dari yang saya jalani saat sekolah dulu," kata Rio Pratama, Kamis, 26 Mei 2022.