Khawatir Dengan Wabah PMK, Pemilik Narawata Farm Singkawang Maksimal Lakukan Pencegahan
"Pengecekan hewan kami lakukan seminggu tiga kali, untuk penyemprotan disinfektan kami lakukan sehari tiga kali, ini rutin kami lakukan," ujar Syahdan
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di Indonesia berberapa waktu belakangan ini, membuat Syahdan (26), pemilik peternakan Narawata Farm di Kelurahan Roban, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, resah.
Peternak sapi berusia muda ini, mengaku sangat khawatir dengan bahayanya wabah PMK yang terus menyebar dan meneror hewan-hewan ternak.
Untuk memastikan wabah tersebut tidak menyerang hewan-hewan ternak miliknya, berbagai upaya ekstra terpaksa harus dilakukannya.
Mulai dari tidak mendatangkan hewan ternak dari luar, melakukan disinfeksi kandang, hingga membatasi pengunjung ke peternakannya.
• Jelang Idul Adha Masyarakat Minta Pemkab Kapuas Hulu Cek Kesehatan Sapi dan Kambing
"Pengecekan hewan kami lakukan seminggu tiga kali, untuk penyemprotan disinfektan kami lakukan sehari tiga kali, ini rutin kami lakukan," ujar Syahdan, Kamis 26 Mei 2022.
Bahkan, kendaraan pengunjung yang datang ke Peternakan, juga ia semprot dengan disinfektan untuk memastikan tidak ada virus yang terbawa dan masuk ke peternakannya.
Di peternakannya sendiri, Syahdan memiliki sebanyak 50 ekor sapi. Sebagian besar sapi tersebut telah dipesan oleh sejumlah pelanggannya untuk momen Idul Adha mendatang.
Syahdan berharap, Pemerintah Kota Singkawang dapat lebih luas mensosialisasikan bahayanya PMK dan cara mencegah PMK kepada seluruh peternak-peternak di Kota Singkawang.
Karena menurutnya, masih terdapat peternak yang belum mengetahui tentang PMK yang mengancam hewan-hewan ternak. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News