Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil yang Harus Diketahui ! Kenali Jenis Darah Tinggi Selama Kehamilan
Dampak darah tinggi pada ibu hamil bahkan bisa dikatakan lebih besar ketimbang pada orang umum.
1. Hipertensi kronis
Wanita yang menderita hipertensi kronis memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan menginjak 20 minggu.
Ada kemungkinan bagi seorang ibu hamil untuk mengembangkan subtipe hipertensi kronis yang disebut hipertensi kronis dengan preeklamsia.
Wanita dengan kondisi ini memiliki tekanan darah tinggi dan kemungkinan dapat mengembangkan jumlah protein yang tidak normal dalam urine atau proteinuria.
Adanya protein dalam urine ini dapat mengindikasikan masalah pada ginjal.
Wanita mungkin juga mengalami perubahan fungsi hati.
• Daftar Makanan Penurun Darah Tinggi dengan Cepat ! Ada 10, Apa Saja Makanan Penurun Tekanan Darah ?
2. Hipertensi gestasional
Hipertensi gestasional hanya terjadi selama kehamilan dan tanpa adanya protein dalam urine atau perubahan fungsi hati.
Wanita biasanya mengembangkan kondisi ini pada paruh kedua kehaman atau setelah 20 minggu pertama kehamilan.
Bentuk tekanan darah tinggi ini biasanya bersifat sementara dan cenderung hilang setelah melahirkan. Namun, hal itu dapat meningkatkan risiko wanita terkena tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Dalam beberapa kasus, tekanan darah akan tetap tinggi setelah kehamilan, yang mengakibatkan hipertensi kronis.
3. Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang bisa dialami wanita selama kehamilan atau setelah melahirkan. Ini adalah kondisi serius yang dapat menimbulkan konsekuensi yang parah.
Preeklamsia biasanya terjadi pada trimester ketiga. Ini jarang terjadi setelah melahirkan, tetapi masih mungkin.
Dokter sering mendiagnosis preeklamsia setelah melakukan pengukuran tekanan darah dan menguji sampel darah dan urine.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/ilustrasi-ibu-hamil-4a4a4a4addddd.jpg)